Harga Emas Melompat 2 Persen, Investor Tunggu Risalah The Fed

Kenaikan harga emas juga diikuti logam lainnya seperti perak.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Okt 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik

Liputan6.com, New York - Harga emas naik 2 persen dipicu pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil treasury AS, di tengah investor yang fokus pada risalah dari pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve (The Fed).

Harga emas di pasar spot naik 1,9 persen mendekati level tertinggi empat minggu di USD 1.793,86 per ounce. Harga emas berjangka AS melonjak 2,1 persen menjadi USD 1.795,60.

Logam mulia lainnya mengikuti, dengan harga perak naik 2,7 persen menjadi USD 23,15 per ounce, platinum naik 1,2 persen menjadi USD 1.018,96 dan paladium naik 3,4 persen menjadi USD 2.114,71.

"Emas hanya mengikuti imbal hasil saat ini. Reaksi awal setelah data CPI (indeks harga konsumen) adalah lonjakan besar dalam imbal hasil, yang sekarang mulai memudar," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures melansir laman Kitco, Kamis (14/10/2021).

Emas pada awalnya memangkas kenaikan karena patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik di atas 1,6 persen menyusul data yang menunjukkan harga konsumen AS meningkat secara solid pada bulan September dan siap untuk kenaikan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Tetapi kemunduran berikutnya dalam imbal hasil, yang mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga, mendorong reli yang kuat pada logam mulia.

 


Kekhawatiran Investor

Ilustrasi harga emas (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Logam ini juga mendapat dukungan dari penurunan dolar dan kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi akan memukul pertumbuhan ekonomi global.

"Ekspektasi inflasi bercampur dengan kekhawatiran pertumbuhan global telah membuat banyak investor khawatir bahwa bisnis dan konsumen akan jauh lebih lemah di paruh kedua tahun 2022. Aliran safe-haven mulai datang ke arah emas," Edward Moya, analis pasar senior di brokerage. OANDA, kata dalam sebuah catatan.

Investor sekarang menunggu rilis risalah dari pertemuan bank sentral AS, di tengah ekspektasi untuk pengurangan dukungan ekonomi segera bulan depan.

Sementara itu, sekelompok bank yang bermitra dengan London Metal Exchange untuk meluncurkan emas dan perak berjangka pada 2017 bersiap untuk meninggalkan proyek tersebut setelah volume yang diharapkan tidak terwujud.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya