Liputan6.com, Jakarta Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan saat ini pembukaan wisata di Kepulauan Seribu masih menunggu hasil rekomendasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Belum dibuka, kita tinggal menunggu rekomendasi dari Kemenparekraf," kata Junaedi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (13/10/2021).
Advertisement
Surat untuk rencana pembukaan di Kepulauan Seribu telah dikirimkan kepada Menteri Parekraf Sandiaga Uno dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Junaedi menyatakan untuk cakupan vaksinasi di Kepulauan Seribu telah mencapai lebih 80 persen.
"Artinya ini ya secepatnya dibuka, karena kita pertama ini cepat dibuka, capaian vaksinasi udah 95 persen dosis satu, dosis dua sudah 80 persen, kekebalan herd immunity itu masyarakat di sana udah mayoritas udah divaksin," ucapnya.
Dia mengharapkan rekomendasi pembukaan pariwisata di Kepulauan Seribu segera diterbitkan dari pemerintah pusat. Sebab pariwisata yang masih tertutup berdampak pada perekonomian warga.
"Di sana memang tergantung pada pariwisata sebagai potensi tenaga kerja dan ekonomi kreatif. Harapannya ingin segera dibuka, gitu aja. Mereka potensinya hanya wisata," jelas Junaedi.
Sebelumnya, Kampung Budaya Betawi Setu Babakan di Jakarta Selatan masih belum diuji coba buka untuk umum karena belum memiliki sertifikat Clean, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
"Setu Babakan karena CHSE itu belum dimiliki," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Iffan di Jakarta, Rabu (22/9/2021).
Hanya TMII dan Ancol
Sertifikat CHSE dibutuhkan untuk setiap tempat wisata yang akan diuji coba buka kembali.
"Saat ini untuk tempat wisata di Jakarta baru dua (yang ujicoba buka), yaitu TMII dan Ancol. Setu Babakan belum," katanya.
Advertisement