Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis, 14 Oktober 2021. Presiden mengapresiasi kecepatan pembangunan terminal Wae Kelambu tersebut.
"Saya juga sangat mengapresiasi, dikerjakan secara cepat, di bulan Agustus 2020 dimulai kemudian hari ini bisa kita selesaikan. Alhamdulillah," ujar Presiden dalam sambutannya.
Advertisement
Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo dibangun untuk memisahkan kegiatan logistik/barang dengan angkutan penumpang yang sebelumnya bercampur di pelabuhan yang lama.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.
"Pelabuhan Wae Kelambu ini kita memang ingin pelabuhan yang lama itu bersih karena memang di sana adalah wilayah dan daerah wisata sehingga kita geser ke sini," imbuhnya.
Terminal Multipurpose yang berfungsi sebagai terminal khusus logistik ini juga bertujuan memperkuat konektivitas maritim dan menopang kelancaran arus logistik di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Bisa Tahan Lama
Presiden berharap, terminal dan pelabuhan baru ini bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama.
"Kita harapkan ini bisa kita pakai dalam jangka 15-20 tahun yang akan datang masih memungkinkan, visible, untuk angkutan barang-barang yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, utamanya di Kabupaten Manggarai Barat," tandasnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam laporannya menyebut bahwa pelabuhan baru ini merupakan pelabuhan kelas 3. Menhub berharap format pelabuhan ini bisa dikembangkan di tempat lainnya di Tanah Air.
"Kami harapkan ini menjadi satu pelabuhan yang menjadi format baru pelabuhan yang akan dikembangkan di beberapa tempat di Indonesia. Harapannya pelabuhan ini akan membuat Labuan Bajo tidak lagi padat dan menjadi destinasi yang baik," ujar Menhub.
Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.
Advertisement