Liputan6.com, Jakarta Jeff Bezos menggunakan akun Twitter miliknya di akhir pekan dan memberikan nasihat untuk menerima kritik tanpa menjadikannya sebagai sebuah penghalang bagi Anda.
Dia tampak membagikan foto sampul majalah Baron yang berusia 22 tahun dengan tajuk “Amazon Bomb”.
Advertisement
Aktivitasnya tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa Bezos siap untuk memberikan sebuah pembuktian. Dulunya, Bezos tidak terlalu memperhatikan kritik yang diberikan kepadanya.
Melansir dari CNBC, Kamis (14/10/2021), sampul majalah Baron menampilkan wajah Bezos di atas bom yang siap meledak. Hal ini menjadi plesetan bahwa Amazon ditakdirkan untuk gagal.
"Dengarkan dan jadilah terbuka, tetapi jangan biarkan siapa pun memberi tahu Anda siapa Anda. Ini hanyalah salah satu dari banyak cerita yang memberi tahu bahwa semua cara kami akan gagal,” tulis Bezos.
Ketika artikel Baron tersebut dipublikasikan, harga saham Amazon mengalami penurunan yang dramatis menjadi kurang dari USD 60 (Rp 847 ribu) per saham pada akhir Mei 1999. Sebulan sebelumnya, harga saham Amazon adalah USD 105 (Rp 1,4 juta) per saham.
Kemudian, Amazon juga semakin terpukul karena meledaknya dot-com bubble (gelembung internet) pada tahun 2000.
Artikel tersebut ingin memberitahukan bahwa Amazon tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan yang memiliki model bisnis direct to consumer, seperti Sony atau Dell.
Lebih lanjut, artikel memberikan sorotan kepada volatilitas saham Amazon sebagai bukti perusahaan tidak akan pernah benar-benar mengubah lanskap retail negara itu.
Faktanya, perusahaan berhasil bertahan sebelum menunjukkan perkembangan pesat selama dua dekade berikutnya. Itu sebabnya Bezos sekarang bisa melihat kembali prediksi di masa lalu tentang kegagalan Amazon dan menertawakannya.
Kesuksesan Amazon
Artikel terbaru dari Baron pada hari Senin menanggapi cuitan dari Bezos. Baron mencatat harga saham Amazon terus mengalami penurunan pada 1999.
Saham Amazon sempat turun di bawah USD 10 (Rp 141 ribu) per saham pada 2001, lebih dari 90 persen di bawah harga tertinggi sebelumnya.
Meskipun demikian, Amazon mempelopori ruang e-commerce dan komputasi awan (cloud computing) di bawah kepemimpinan Bezos. Saat ini, perusahaan bernilai USD 1,65 triliun (Rp 23.277 triliun) dan menjadi salah satu perusahaan tersukses di dunia.
Menurut Bloomberg, keberhasilan Amazon memberikan kontribusi pada kekayaan Bezos sebesar USD 189 miliar (Rp 2.663 triliun). Alhasil, Bezos menjadi orang terkaya kedua di dunia setelah Elon Musk dengan kekayaan bersih sebesar USD 224 miliar (Rp 3.157 triliun).
Reporter: Shania
Advertisement