Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyatakan proses divestasi tiga pabrik untuk restrukturisasi bisnis dalam meningkatkan utilitas dan efisiensi.
Perseroan sedang proses divestasi aset pabrik yang berada di Klaten, Cibitung, dan Karawang. Kondisi seluruh pabrik beton pracetak yang ditawarkan itu masih beroperasi.
Perseroan menyatakan pelepasan pabrik itu seiring dengan upaya untuk restrukturisasi bisnis dalam meningkatkan utilitas dan efisiensi. Namun, perseroan optimistis pelepasan pabrik tersebut tidak berdampak terhadap pangsa pasar perseroan.
"Meskipun jumlah plant precast berkurang, manajemen yakin Waskita Beton Precast dapat tetap mempertahankan pangsa pasar perusahaan dengan ada peningkatan dari aspek keunggulan biaya,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto lewat surat elektronik, dikutip Kamis (14/10/2021).
Baca Juga
Advertisement
Fandy mengatakan, perseroan akan memakai dana hasil divestasi tiga pabrik untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur dalam rangka restrukturisasi. Divestasi tiga pabrik itu ditargetkan selesai akhir 2021, dan paling lambat awal 2022.
“Waskita Beton Precast juga akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk merealisasikan divestasi,” ujar dia.
Sebelumnya, pada Senin, 11 Oktober 2021, PT Waskita Beton Precast Tbk mengumumkan penawaran divestasi aset pabrik yang berada di Klaten, Cibitung, dan Karawang dengan kondisi seluruh pabrik beton pracetak yang ditawarkan masih beroperasi.
Penjualan pabrik beton pracetak itu akan mencakup penjualan atas tanah, dan bangunan pabrik beton pracetak, bangunan pendukung dan mesin, serta peralatan produksi.
Rincian tiga pabrik itu antara lain pabrik di Klaten dengan harga indikasi Rp 176,50 miliar, pabrik di Cibitung dengan harga indikasi Rp 115 miliar, dan pabrik di Karawang dengan harga indikasi Rp 417,50 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Strategi Perseroan
Perseroan juga menyiapkan sejumlah program kerja hingga akhir 2021. Hal itu mulai dari penyelesaian restrukturisasi keuangan dengan seluruh kreditur, mengejar target pencapaian nilai kontrak baru terutama pasar eksternal dari non grup Waskita.
“Hingga akhir September 2021, jumlah nilai kontrak baru yang dibukukan Waskita Beto Precast adalah Rp 875 miliar,” tutur Fandy.
Selain itu, perseoran juga optimalkan penagihan piutang dari proyek prioritas dan merealisasikan program divestasi pabrik perseroan.
“Perseroan masih mengupayakan percepatan pemenuhan order dan proyek pada kuartal IV 2021,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 14 Oktober 2021, saham WSBP naik 1,75 persen ke posisi Rp 174 per saham. Saham WSBP dibuka naik satu poin ke posisi Rp 172 per saham. Saham WSBP berada di level tertinggi Rp 179 dan terendah Rp 171. Total frekuensi perdagangan 3.855 kali dengan volume perdagangan 845.541. Nilai transaksi Rp 14,9 miliar.
Advertisement