Kapuas Prima Coal Raih Prospek Positif dari Pefindo

PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) mulai mengaktifkan kembali penambangan bijih besi untuk dijual ke pasar domestik.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Okt 2021, 18:36 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) melanjutkan kinerja positif sepanjang paruh pertama 2021. Hingga kuartal II-2021, penjualan ZINC mencapai Rp 499,9 miliar dan laba bersih mencapai Rp 40,9 miliar.

Pencapaian tersebut tak lepas dari langkah strategis yang dijalankan oleh Kapuas Prima Coal serta terdorong oleh kenaikan harga komoditas.

Sejalan dengan pencapaian tersebut, Pefindo memberikan peringkat positif kepada ZINC dan obligasi I Tahun 2018. Pefindo menilai arus kas dan posisi bisnis akan membaik seiring dengan ekspansi yang terus dilakukan.

"Dengan peringkat baru yang diberikan oleh Pefindo dari stabil menjadi positif, serta seiring dengan proses peningkatan kapasitas produksi yang terus kami lakukan. Diharapkan ke depan kinerja ZINC dapat semakin bertumbuh dan dapat memberikan hasil yang positif bagi seluruh pemangku kepentingan ZINC,” ujar Direktur ZINC, Evelyne Kioe dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (14/10/2021).

Evelyne menuturkan, saat ini ZINC masih akan fokus pada bisnis inti yaitu produksi konsentrat seng dan timbal. Namun, seiring dengan adanya permintaan dan cadangan bijih besi yang dimiliki, sejak akhir 2020 ZINC mulai mengaktifkan kembali penambangan bijih besi untuk dijual ke pasar domestik.

Hingga semester I-2021, penjualan bijih besi ZINC meningkat lebih dari 200 persen atau mencapai Rp22,6 miliar.

"Untuk bijih besi, kami masih akan tetap menjaga pertumbuhan yang stabil sambil terus melihat momentum untuk jangka waktu enam bulan ke depan. Diharapkan dengan program vaksinasi yang terus berjalan, serta pemulihan ekonomi pasca pandemi dapat mendorong permintaan akan komoditas ini,” kata dia.

Saat ini ZINC tengah menambah kapasitas produksi hingga mencapai 564 ribu ton konsentrat. Pada 2021, ZINC memperoleh kuota ekspor sebesar 46 ribu ton konsentrat seng dan 17,5 ribu ton konsentrat timbal.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rampungkan Pembangunan Smelter

Dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan pada tahun depan, ZINC juga telah merampungkan pembangunan smelter timbal dengan kapasitas produksi mencapai 20 ribu ton per tahun.

Proyek ini direncanakan dapat beroperasi pada akhir tahun ini. “Kami optimis dapat menutup tahun ini dengan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020,” ujar dia.

Perseroan melihat permintaan untuk konsentrat masih stabil, dan fenomena commodity super cycle juga masih berada di fase awal.

"Sehingga masih ada peluang yang besar untuk kami terus menggenjot kinerja hingga tahun depan,” ujar Evelyne.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya