Bekuk Aceh, Papua Gondol Medali Emas Sepak Bola Putra PON XX

Medali perunggu PON Papua diraih oleh Jawa Timur yang mengalahkan Kalimantan Timur 3-2 lewat tambahan waktu.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 14 Okt 2021, 18:48 WIB
Pemain tim sepak bola putra Papua usai menerima medali emas. Pada laga final yang berlangsung di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Kamis (14/10/2021), Papua menang 2-0 atas Aceh. (Foto: PB PON XX Papua 2021/Chaarly Lopulua)

Liputan6.com, Jayapura - Tuan rumah Papua membawa pulang medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX cabang olahraga sepak bola putra usai membungkam Aceh 2-0 pada final di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Kamis (14/10/2021).

Papua berjaya berkat gol Ricky Ricardo Cawor. Tugas mereka mempertahankan keunggulan semakin mudah setelah Aceh kehilangan satu pemain akibat kartu kuning kedua bagi gelandang Muharrir.

Medali perunggu PON Papua diraih oleh Jawa Timur yang mengalahkan Kalimantan Timur 3-2 lewat tambahan waktu.

Papua merebut emas ketiga cabor sepak bola putra sepanjang sejarah PON. Capaian sebelumnya terjadi di Jakarta 1993 dan Sumatera Selatan 2004.


Jalan Pertandingan

Banner Infografis Perhelatan Akbar PON XX 2021 di Bumi Cenderawasih. (Foto: Dok. Biro Komunikasi Kementerian PUPR)

Di hadapan publik Stadion Mandala yang nyaris penuh, anak-anak asuh Eduard Ivakdalam tampil percaya diri untuk menekan Aceh sejak sepak mula. Hasilnya, belum genap empat menit laga berlangsung, Papua mendapatkan hadiah tendangan penalti.

Wasit Fariq Hitaba menyatakan bek Aceh Rezal Mursalin melakukan pelanggaran handball di dalam area terlarang. Ricky Cawor dengan percaya diri mengemban tugas sebagai algojo untuk memperdaya kiper Chairil Zul Azhar dan membuka keunggulan Papua atas Aceh.

Papua terus memegang kendali. Mereka akhirnya sukses menggandakan keunggulan lewat gol kedua Ricky Cawor di final ini. Pemain asal Merauke itu memenangi perebutan bola di dekat lingkaran tengah lapangan sebelum merangsek hingga ke tepian kotak penalti dan melepaskan tembakan yang sukses melesak ke gawang, mengubah kedudukan pada menit ke-23.

 


Aceh Kesulitan

Banner PON XX Papua 2021 (Triyasni)

Papua beberapa kali melakukan tekanan tapi gagal menambah marjin keunggulan hingga turun minum. Sebaliknya pola 5-3-2 yang diterapkan Fakhri Husaini menjadi bumerang sebab Aceh cukup kesulitan membangun serangan yang selalu terhenti di lini tengah. Papua kian percaya diri memasuki pertandingan babak kedua di bawah sorot lampu Stadion Mandala serta pertunjukan koreo dari para penonton yang menempati tribun utara.

Penyerang tengah M. Arody Uopdana seharusnya bisa menambah keunggulan Papua pada menit ke-55. Sayang ia gagal menyambut umpan tarik di muka gawang dengan sempurna sehingga tembakannya melenceng dari sasaran.

Empat menit kemudian, kiper tuan rumah Adzib Al Hakim Arsyad melakukan blunder ketika bola tendangan gawangnya malah mengenai Riza Rizki, yang meneruskannya kepada Akhirul Wadhan. Beruntung sepakan penyelesaian Akhirul bisa dihalau oleh Ari Wakum.

Upaya Aceh untuk bangkit dari keadaan kian dipersulit oleh diri mereka sendiri lantaran gelandang Muharrir melakukan pelanggaran berujung kartu kuning kedua dari wasit Fariq Hitaba pada menit ke-64.

Ketimpangan jumlah pemain membuat Papua kian leluasa menguasai pertandingan dan berusaha membongkar pertahanan Aceh, namun sayang upaya-upaya serangan yang dilancarkan gagal membuahkan gol tambahan hingga peluit tanda laga usai berbunyi.


Infografis

Infografis Yuk Kenali 2 Maskot dan Slogan PON XX Papua 2021. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya