3 Menteri Jokowi Ramaikan Posmaru Unhasy Jombang

Nadiem menyampaikan pentingnya mahasiswa dalam memanfaatkan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Okt 2021, 06:09 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Ist)

Liputan6.com, Surabaya - Tiga menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampil dalam secara Pekan Orientasi Mahasiswa Baru (Posmaru) 2021 Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, Kamis (14/10/2021).

Mereka adalah Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Menteri Agama Yaqut Khollil Qoumas dan Menteri Desa Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

Nadiem menyampaikan pentingnya mahasiswa dalam memanfaatkan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

Sementara, Yaqut berharap Posmaru Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang berlangsung sukses. Karena dalam sejarahnya, Unhasy telah melahirkan banyak pahlawan dan pejuang bangsa.

"Kini saatnya mahasiswa Unhasy yang meneruskan perjuangan dalam konteks kekinian. Misal mengembangkan kewirausahaan berbasis pesantren. Program ini sangat relevan karena sejalan dengan upaya kementerian agama dalam mendorong kemandirian pesantren," ungkap Menag.

Senada, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar turut memberikan support dan dukungan. Dia menyampaikan bahwa Unhasy akan mencetak mahasiswa berkepribadian kuat khas jati diri seorang santri.

"Unhasy akan melahirkan lulusan yang hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membersamai perkembangan umat," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Motivasi Mahasiswa

Rektor Unhasy Haris Supratno menyampaikan ucapan terima kasih kepada para tokoh yang berkenan hadir untuk memberikan dukungan dan suntikan motivasi kepada civitas akademika.

Haris berharap Unhasy menjadi perguruan tinggi yang diperhitungkan di Jawa Timur bahkan dalam kancah nasional. Selain itu, Haris juga memberikan penekanan kepada mahasiswa baru tentang ancaman informasi hoaks.

"Mahasiswa sebagai agen perubahan harus bisa memberikan contoh kepada masyarakat dalam penyampaian informasi. Antara lain perlu disertai bukti data yang berasal dari penelitian, artikel jurnal atau literasi akademik lainnya," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya