Strategi Angkutan Batu Bara BESS Hadapi Lonjakan Permintaan

Tren meningkatnya permintaan batu bara ini membuat BESS memperoleh keuntungan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Okt 2021, 22:52 WIB
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Batu bara Acuan (HBA) terpantau terus meroket. Hal ini didorong permintaan batu bara yang terus meningkat di China, Korea Selatan dan kawasan Eropa.

Kenaikan harga itu juga seiring tingginya harga gas alam. Pada September 2021, HBA tercatat sebesar USD 150,03 per ton. Kemudian pada Oktober terus naik hingga menembus USD 161,63 per ton sehingga menjadi HBA tertinggi dalam satu dekade terakhir. 

Sehingga berakibat pada naiknya kebutuhan batu bara yang melampaui kapasitas pasokan dalam negeri. Direktur PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS), Yuliana mengatakan, Perseroan tentu menyambut baik kenaikan HBA.

Permintaan yang banyak, aktivitas dari hulu hingga hilir industri batu bara makin sibuk. Dengan demikian membutuhkan infrastruktur yang baik untuk menunjang kegiatan-kegiatan tersebut.

"Semoga kenaikan harga batu bara ini sejalan dengan realisasi pembelian tiga set kapal yang terdiri tugboat baru serta barge atau sering dikenal dengan tongkang oleh BESS. Dan kita bisa memaksimalkan potensi dan situasi ini," ungkap Yuliana dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (14/10/2021).

Tren meningkatnya permintaan batu bara ini membuat BESS memperoleh keuntungan. Banyaknya permintaan pada Oktober dan diyakini akan terus berlanjut pada bulan-bulan berikutnya. Sehingga pengangkutan batu bara yang dilakukan oleh BESS dapat meningkat dan menaikkan laba bersih hingga akhir tahun.

"Harapan kami, BESS terus berkontribusi dalam percepatan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia lewat jasa pengangkutan batu bara ini. Dan menjadi bagian dari sejarah harga batu bara yang tertinggi dalam satu dekade terakhir,” ujar Yuliana.

Terakhir, Yuliana menuturkan, seluruh infrastruktur yang dimiliki oleh BESS mampu untuk mengangkut batu bara secara cepat dan aman. Infrastruktur tersebut antara lain 15 set Kapal Tugboat dan 15 kapal tongkang. Ditambah infrastruktur yang saat ini sedang direalisasikan, yakni penambahan 3 set kapal lagi.

"Serta sumber daya manusia BESS pastinya selalu siap untuk menunjang proses pengangkutan batu bara dilakukan secara cepat, aman dan efisien dan memberikan nilai tambah kepada pengguna jasa BESS,” pungkasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham BESS

Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 14 Oktober 2021, saham BESS turun 0,32 persen ke posisi Rp 1.575 per saham. Saham BESS dibuka stagnan di posisi Rp 1.580 per saham.

Saham BESS berada di level tertinggi Rp 1.615 dan terendah Rp 1.560 per saham. Total frekuensi perdagangan 205 kali dengan volume perdagangan 2.106. Nilai transaksi Rp 333,5 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya