Ekspor Indonesia pada September 2021 Turun 3,84 Persen Jadi USD 20,6 Miliar

Penurunan angka ekspor pada Agustus 2021 terjadi untuk angka ekspor di sektor migas maupun non-migas.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Okt 2021, 09:47 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10). Kebijakan ISRM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektifitas pengawasan dalam proses ekspor-impor. (Liputan6.com/Immaniel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada September 2021 mencapai USD 20,60 miliar. Jumlah itu turun 3,84 persen secara bulanan (month to month) dibanding Agustus 2021. 

"Nilai ekspor pada September 2021 mencapai USD 20,60 miliar. Turun 3,84 persen dibanding Agustus 2021," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Jumat (15/10/2021).

Jika dilihat secara kelompok, Margo melanjutkan, penurunan terjadi untuk angka ekspor di sektor migas maupun non-migas.

"Kalau kita lihat berdasarkan sektor migas dan non-migas, migas turun 12,56 persen, non-migas turun 3,38 persen," terangnya.

Meski secara bulanan turun, angka ekspor per September 2021 mengalami peningkatan besar bila dilihat secara tahunan (year on year), yakni naik mencapai 47,64 persen. Margo menyampaikan, kenaikan juga terjadi baik untuk ekspor migas maupun non-migas.

"Kita lihat berdasarkan migas dan non-migas juga mengalami peningkatan. Migas naik sebesar 39,79 persen, sementara non-migas naik 48,03 persen," ungkap Margo.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rincian

Suasana bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2019 menurun. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 14,28 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jika dipantau berdasarkan sektornya, ekspor migas secara bulanan turun 12,56 persen. Kemudian sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih alami kenaikan 15,04 persen, lalu industri pengolahan month to month turun 5,29 persen, serta pertambangan dan penggalian meningkat 3,46 persen.

Secara tahunan, yang turun hanya di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar minus 4,96 persen. Sisanya mengalami peningkatan, dengan sektor pertambangan melonjak di angka tertinggi lewat kenaikan ekspor secara tahunan mencapai 183,59 persen.

Di sisi lain, dilihat dari struktur, ekspor non-migas menjadi penyumbang terbesar mencapai 95,47 persen dari total ekspor September 2021. Sektor industri menyumbang peran hingga 75,26 persen, diikuti tambang 18,30 persen, migas 4,53 persen, dan pertanian 1,91 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya