Cerita Menkes Budi Gunadi Dievaluasi Jokowi Tiap Minggu

Setiap minggu, kinerja Menkes Budi Gunadi Sadikin dievaluasi oleh Presiden Jokowi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Okt 2021, 13:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi COVID-19 masyarakat Baduy di Ciboleger, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis, 14 Oktober 2021. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Ciboleger Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menuturkan kinerjanya dievaluasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) setiap minggu. Salah satunya, terkait capaian vaksinasi COVID-19, baik nasional maupun provinsi.

"Jadi, tiap minggu saya direview (dievaluasi) sama Bapak Presiden, siapa (daerah mana) yang paling bawah (cakupan vaksinasi)? Kemarin saya dari Padang, Sumatera Barat juga sama," tutur Budi Gunadi saat meninjau vaksinasi masyarakat Baduy di Ciboleger, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis, 14 Oktober 2021.

"Ini Padang isinya orang pintar semua, kok bisa paling bawah (capaian vaksinasi) itu ya. Sekarang saya juga datang ke Lebak menyemangati (vaksinasi masyarakat)."

Sebagaimana arahan Jokowi, target vaksinasi COVID-19 harus terus dipercepat. Kerja sama dan kolaborasi dari seluruh elemen diperlukan. Capaian vaksinasi pun sudah menembus 2 juta suntikan per hari yakni pada  28 September 2021 : 2.116.991 dosis vaksin dan 29 September 2021 : 2.049.125 dosis disuntikan.

"Saya juga sangat dibantu oleh TNI dan Polri. Kita sebelumnya tidak pernah bisa sampai 1 juta suntik perhari. Dengan bantuan TNI, Polri tembus 1 juta. Lalu didorong sama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan bidan-bidannya," terang Budi Gunadi.

"Kita jadi naik 2 juta per hari ya. Harusnya kalau dengan 2 juta per hari, target Bapak Presiden 12 bulan dari Januari sampai Desember mungkin bisa selesai. Kita masih harus lebih kerja keras lagi."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Cakupan Vaksinasi Masih Rendah di Sumbar

Paramedis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi secara drive-thru di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (13/3/2021). Vaksinasi ini diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Kota Tangsel dan perusahaan jasa angkutan online. (merdeka.com/Arie Basuki)

Provinsi Sumatera Barat menjadi satu dari tiga daerah dengan realisasi vaksinasi COVID-19 rendah di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 10 Oktober 2021, dari total 4.408.509 sasaran vaksinasi di Sumatera Barat, baru 1.114.877 orang atau 25,29 persen yang disuntik vaksin dosis pertama dan 568.327 orang atau 12,89 persen yang sudah mendapatkan dosis lengkap.

Di sela-sela kunjungan ke Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (12/10/2021), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta target vaksinasi COVID-19 di Sumbar dikejar.

“Kalau saya lihat, di Sumbar target yang divaksinasi ada 4,4 juta yang sudah divaksinasi dosis pertama 1,1 juta, dosis kedua sekitar 560.000. Jadi, saya minta tolong semua diajak untuk divaksinasi, ini bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain,” katanya dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan.

Tak dapat dimungkiri, serapan vaksinasi yang rendah salah satunya karena masih adanya keraguan, kekhawatiran, bahkan ketakutan di tengah masyarakat mengenai vaksin COVID-19.

Padahal, pemberian vaksin COVID-19 memiliki banyak manfaat diantaranya meningkatkan kekebalan tubuh dari paparan COVID-19 serta mencegah mutasi baru dari COVID-19.


Upaya Cukupkan Vaksinator dari Tenaga Kesehatan

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi COVID-19 masyarakat Baduy di Ciboleger, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis, 14 Oktober 2021. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Terkait vaksinator, Budi Gunadi Sadikin melanjutkan, bila tenaga kesehatan atau dokter kurang, tim TNI Polri siap terjun. Mereka ikut membantu kesuksesan vaksinasi COVID-19.

"Kalau dokternya kurang, nanti saya minta tolong ke bapak-bapak dari TNI sama Polri untuk bantu suntik. Kami juga cari orang-orang (tenaga kesehatan/dokter) yang mau dikirim ke daerah," lanjutnya.

"Ya, lagi mikir caranya bagaimana, agar dokter ini kan enggak hanya sisi komersial ya tapi sisi sosialnya. Kita mungkin akan cari dokter-dokter yang memang hatinya mengabdi masyarakat pada saat seleksi. Kita akan pilih ambil, kalau bisa putra daerah."

Pemilihan seleksi tersebut, agar mereka kembali mengabdi ke daerah masing-masing. "Kita berikan beasiswa, tapi dengan kondisi bahwa pada saat mereka selesai pendidikan, harus mau kembali ke daerahnya," pungkas Menkes Budi.


Infografis Target Program Nasional Vaksinasi Covid-19

Infografis Target Program Nasional Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya