Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan pembinaan terhadap ulama-ulama di wilayahnya yang termakan berita bohong atau hoaks soal vaksin Covid-19.
"Banyak ulama termakan hoaks, jadi kami lakukan pembinaan. Pembinaan dilakukan tentang edukasi mengenai bahaya hoaks khususnya mengenai vaksinasi Covid-19," ungkap Ketua Bidang Pendidikan MUI Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin dikutip dari Antara, Jumat (15/10/2021).
Menurut Gus Udin, MUI Kabupaten Bogor sedang fokus melakukan pembinaan kepada tokoh alim ulama dan anggotanya di tingkat kecamatan dan desa, mengenai keorganisasian dan kesadaran vaksinasi Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
"Karena masih rendahnya capaian vaksinasi, kami melakukan pembinaan di 40 kecamatan melibatkan tokoh-tokoh alim ulama dan MUI Kecamatan serta MUI desa," ucap Gus Udin.
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa saat ini pihaknya secara intensif memberikan edukasi mengenai kehalalan dan keamanan vaksin Covid-19.
Ia menyebutkan, langkah MUI ini merupakan ikhtiar dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor. Upayanya tersebut diawali dengan peluncuran vaksinasi massal MUI di Pondok Pesantren Darussalam Ciomas, Bogor, pada Kamis 23 September 2021.
"Kita membantu percepatan Vaksinasi di Kabupaten Bogor sebagai ikhtiar menjaga jiwa dan kesehatan umat dari paparan virus Covid-19," tutur Gus Udin.
Sementara, Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Aji menyebutkan, teknis percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh MUI Kabupaten Bogor yaitu mengerahkan pengurus MUI di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi.
"Pengurus MUI Kecamatan dan Desa sudah vaksinasi. Untuk sekarang kami menyasar ke Ponpes dan lembaga pendidikan Islam lainnya," ujarnya.
Saat ini capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor baru 31,84 persen atau 2,69 juta dosis vaksin dari target 70 persen jumlah penduduk yakni 4,2 juta orang atau setara dengan 8,5 juta dosis vaksinasi Covid-19.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement