Liputan6.com, Jakarta - Google dikabarkan menarik beberapa iklan aplikasi stalking atau stalkerware, yang bertujuan untuk membantu seseorang memata-matai ponsel pasangan.
Google sebenarnya sudah melarang iklan aplikasi yang dirancang untuk mengawasi pasangan. Pasalnya menurut para kritikus aplikasi mata-mata semacam ini melanggar privasi dan memungkinkan kekerasan dalam rumah tangga.
Baca Juga
Advertisement
Namun, mengutip New York Post pada Sabtu (16/10/2021), beberapa waktu lalu Tech Crunch melaporkan masih ada lima perusahaan yang memasang iklan aplikasi mata-mata melalui Google.
Kepada Tech Crunch, Google mengatakan akan segera melarang iklan dari aplikasi tersebut.
"Kami tidak mengizinkan iklan yang mempromosikan spyware untuk mengawasi pasangan," kata juru bicara Google, dikutip Kamis (14/10/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aplikasi Stalkerware
Google mengatakan akan segera menghapus iklan yang melanggar kebijakan dan akan terus melacak perilaku yang muncul demi mencegah pelaku mencoba menghindari sistem deteksinya.
Aplikasi stalkerware untuk masyarakat sering dipasarkan pada orangtua yang ingin memantau panggilan, pesan, aplikasi, foto, dan lokasi dari anak mereka, seringkali dengan kedok melindungi dari predator.
Namun, aplikasi semacam itu, yang sering dirancang untuk dipasang secara diam-diam tanpa persetujuan pemilik perangkat, digunakan oleh beberapa orang untuk memata-matai ponsel pasangannya.
Aplikasi semacam ini memungkinkan pengguna melacak lokasi pengguna lain secara diam-diam, membaca teks, hingga memantau panggilan mereka.
Advertisement
Aplikasi yang Masih Boleh Beriklan
Google dalam aturan terbarunya hanya melarang periklanan aplikasi yang digunakan untuk mengawasi pasangan intim.
Namun, raksasa teknologi itu masih memungkinkan perusahaan mempromosikan aplikasi bagi orangtua untuk melacak dan memantau anak-anak di bawah umur, serta untuk layanan investigasi atau detektif swasta.
Mengingat layanan investigasi swasta kerap digunakan untuk mencari tahu tentang perselingkuhan, tidak diketahui bagaimana sikap Google terkait pelarangan iklan aplikasi semacam ini.
Juru bicara Google menolak secara rinci bagaimana cara kerja aturan mereka.
Mereka hanya mengatakan melihat kombinasi dari berbagai faktor, untuk menentukan apakah sebuah iklan melanggar kebijakannya, seperti dari teks dan gambar, bagaimana produk dipromosikan, serta landing pages saat iklan diklik.
Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel
Advertisement