Liputan6.com, Seoul - Reaksi terhadap Squid Game datang dengan gegap gempita dari berbagai penjuru dunia sejak drama Korea ini tayang pada 17 September lalu. Tak terkecuali dari Korea Utara.
Dilansir dari The Strait Times Jumat (15/10/2021), yang bersuara adalah sebuah situs propaganda Korut bertauk Arirang Maeri.
Dalam artikel ini disebutkan bahwa serial Netflix tersebut telah mengeskpos kebobrokan budaya kapitalis di Korea Selatan. Dinyatakan pula bahwa "korupsi dan penjahat tak bermoral adalah hal biasa di sana."
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pion Catur
Media tersebut bahkan menyitir pendapat seorang kritikus film Korea Selatan, meski tak disebutkan siapa identitasnya.
Kritikus anonim tersebut menyebut tayangan ini memperlihatkan "masyarakat yang tak setara, di mana kaum tak berduit diperlakukan tak ubahnya pion catur orang-orang kaya."
Advertisement
Kemanusiaan yang Terhapus
"Disebutkan bahwa [tayangannya] membuat orang sadar realita menyedihkan tentang masyarakat Korea Selatan yang layaknya monster, di mana manusia didorong menuju kompetisi ekstrem dan sifat kemanusiaan yang dihapus," begitu petikan artikel ini.
Akses dari Mana?
Entah dari mana sang penulis artikel yang tak disebutkan identitasnya ini bisa mengakses Squid Game. Seperti diketahui, acara dari Korea Selatan dilarang ditonton di negara ini.
Ancaman penjara menanti bagi mereka yang coba-coba melanggarnya.
Advertisement
Debut Tersukses
Sementara itu, baru-baru ini Squid Game dinyatakan sebagai tayangan Netflix dengan debut tersukses dalam sejarah platform ini.
"Squid Game secara resmi telah menjangkau 111 juta penggemar — membuatnya menjadi serial terbesar yang pernah dirilis!" begitu isi cuitan yang dibagikan di akun Twitter resmi Netflix, Rabu (13/10/2021).