Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM dengan Komisi VI DPR RI terus membangun sinergitas. Sinergi kali ini berupa kegiatan temu bisnis usaha mikro, dalam rangka pemberdayaan usaha mikro pedagang pasar di Kabupaten Sukoharjo.
Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok, Sutarmo, menjelaskan, aktivitas dan kolaborasi berbagai pihak mutlak dilakukan. UMKM memegang peran penting dalam memulihkan ekonomi nasional, khususnya di era digital.
“Pengembangan pelaku usaha mikro melalui digitalisasi usaha, dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan penjualan produk di tengah pandemi Covid-19, seperti sekarang ini,” kata Sutarmo dalam acara Temu Bisnis Usaha Mikro Pedagang Pasar. Sukoharjo, Jumat, (15/10/2021).
KemenkopUKM akan terus mendorong UMKM agar dapat naik kelas, yaitu dengan cara, pemberian literasi digital; mendorong dan membantu solusi untuk menyiapkan kapasitas produksi; mendorong peningkatan mutu dan kualitas produk; dan membuka akses pasar bagi para pelaku UMKM.
Lebih lanjut, Sutarmo mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM telah bekerjasama dengan berbagai marketplace salah satunya Tokopedia, hal ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan usaha dan bahkan mengembangkan usaha.
“Melalui MoU yang sudah dilaksanakan dengan Tokopedia, pelaku usaha mikro khususnya pedagang pasar di Sukoharjo, diharapkan dapat diberikan pendampingan untuk terhubung kedalam ekosistem digital,” ujar Sutarmo.
Dia berharap, melalui agenda Temu Bisnis Pedagang Pasar Kabupaten Sukoharjo, dapat meningkatkan kapasitas dan juga penjualan baik secara online maupun offline sehingga usaha mikro dapat masuk dalam rantai pasok.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cara Pandang
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menambahkan, disrupsi yang dihadirkan pandemi mengubah cara pandang perilaku masyarakat, khususnya para pedagang tradisional dan juga pembeli.
“Cara pandang dari pedagang harus dirubah, di era new normal dengan pola hidup yang lebih sehat. Ada perubahan perilaku konsumen yang menginginkan barang yang murah dan sehat, dengan tempat yang bersih. Oleh karenanya, para pedagang harus mengubah pola pikir agar menjaga kebersihan pasar dan menjaga barang jualan untuk tetap higienis,” kata Aria Bima.
Apalagi di era digitalisasi konsumen lebih nyaman dalam berbelanja melalui platform digital. Menurutnya, walaupun di pasar tradisional, literasi digital para pedagang harus ditingkatkan.
“Ini menjadi penting, dikarenakan perubahan perilaku konsumen, saat ini merasa lebih nyaman untuk berbelanja secara digital dalam mengakses barang yang ingin dimiliki,” pungkas Aria Bima.
Advertisement