Vaksin Merah Putih Bakal Jadi Booster, Gratis untuk Kalangan Tidak Mampu

Nantinya vaksin yang dikembangkan Unair itu akan diberikan secara gratis bagi kelompok masyarakat kurang mampu.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2021, 10:03 WIB
Tim Unair temukan obat COVID-19 (Foto: Dok Unair Surabaya)

Liputan6.com, Surabaya - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Mohammad Nasih mengungkapkan, vaksin Merah Putih akan difungsikan sebagai booster atau vaksin dosis ketiga, pada 2022 mendatang. 

"Kemenkes sudah memberikan komitmen untuk bisa menggunakan ini untuk proses vaksinasi atau booster," kata Nasih di Surabaya, Jumat (15/10/2021), dikutip dari Antara. 

Nantinya vaksin yang dikembangkan Unair itu akan diberikan secara gratis bagi kelompok masyarakat kurang mampu. Sedangkan bagi masyarakat kalangan mampu akan ada biaya yang dikenakan. 

"Akan ada skenario yang berkaitan dengan penyuntikan vaksin. Paling tidak ada sebagian masyarakat, khususnya masyarakat mampu yang harus menanggung sendiri vaksinasinya atau booster," katanya. 

Saat ini, Unair telah merampungkan uji praklinis tahap dua. Tim peneliti akan mengerikan laporannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dievaluasi. 

Usai dievaluasi, pihaknya akan mendapatkan rekomendasi dan izin terkait pelaksanaan uji klinis vaksin.

Selanjutnya jika izin telah diberikan BPOM, maka uji klinis Vaksin Merah Putih tersebut rencananya akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Surabaya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Uji Klinis

Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan saat ini ada 6 institusi yang melakukan pengembangan Vaksin Merah Putih dengan berbagai jenis platform saat “Workshop Pengawalan Vaksin Merah Putih” di Jakarta, Selasa (13/4/2021). (Dok BPOM RI)

"Kami sudah tanda tangan kontrak dengan RSUD dr Soetomo untuk bisa menyiapkan seluruh kebutuhan yang dibutuhkan (saat uji klinis). Semua kami serahkan ke kawan-kawan di Soetomo, untuk rekrutmen relawan, pelaporan, dan lainnya," ucapnya. 

Meski demikian, Nasih belum mengetahui waktu pasti pelaksanaan uji klinis itu akan dilakukan. Yang jelas, kata dia, uji klinis tidak sampai tahun depan.

"Insyaallah tidak sampai tahun depan," tuturnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya