Liputan6.com, Yogyakarta- Holding BUMN Jasa Survei menargetkan pendapatan meningkat 15 persen pada 2022 secara konsolidasi. Demikian pula dengan proyeksi sampai 2024 secara konsolidasi juga ditargetkan lebih tinggi.
Hal itu tertuang dalam rapat kerja tiga BUMN Jasa Survei, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT SUCOFINDO (Persero), dan PT Surveyor Indonesia (Persero), yang menetapkan rencana kerja bersama 2022 dan harmonisasi strategi dan kegiatan operasional di Yogyakarta. Ketiga BUMN Jasa Survei itu berkolaborasi untuk menyelaraskan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2022.
Tujuan Kementerian BUMN membentuk Holding BUMN Jasa Survei ini untuk meningkatkan kapabilitas, sehingga daya saing dan kemampuan Holding BUMN Jasa Survei bisa lebih baik lagi dan dapat mencapai visi menjadi top 5 leader di Asia Pasifik.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Rudiyanto, proses holding ini sudah selesai dan menunggu peresmian. Keberhasilan holding jasa survei dalam mencapai target akan diingat atau dicatat sebagai entitas yang memberikan kontribusi bagi negara.
Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero), Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menilai holding didirikan untuk memperbesar skala bisnis. Artinya, keberadaan holding bukan sekadar berbagi kue.
“Harus jeli melihat peluang, dimana tentunya peluang jasa yang belum dikerjakan sampai saat ini,” ujar Mas Wigrantoro, dalam siara pers, Jumat (15/10/2021).
Sementara, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) M.Haris Witjaksono berpendapat terbentuknya Holding BUMN Jasa Survei akan meningkatkan peluang bisnis dan efisiensi melalui sinergi, kolaborasi,dan integrasi.
“Saya yakin kami bisa menjalankan mandat holding dari Kementerian BUMN untuk mencapai top 5 di pasar regional,” ucapnya.