Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masuk jajaran saham paling aktif ditransaksikan berdasarkan frekuensi dan nilai transaksi pada 11-15 Oktober 2021.
Saham BBCA juga resmi mulai diperdagangkan dengan harga baru pada Rabu, 13 Oktober 2021 setelah mendapatkan persetujuan otoritas untuk menggelar stock split atau pemecahan nilai nominal saham.
Aksi korporasi stock split ini sebelumnya telah disetujui dengan rasio 1 : 5 (1 saham dipecah menjadi 5 saham baru). Nilai nominal per saham BBCA sebelum stock split adalah Rp62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split menjadi sebesar Rp12,5.
Baca Juga
Advertisement
Sesuai dengan jadwal, Selasa, 12 Oktober 2021 merupakan hari bursa terakhir saham BBCA diperdagangkan dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi. Selanjutnya, harga saham BBCA dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan pada pasar reguler dan pasar negosiasi pada hari ini.
Harga saham BBCA pada saat siaran pers dikeluarkan pada Rabu, 13 Oktober 2021 berkisar Rp7.320 per saham, atau setara dengan Rp36.600 per saham sebelum stock split.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (16/10/2021), saham BBCA ditransaksikan dengan total frekuensi perdagangan 245.426 kali. Saham BBCA ini pun paling aktif berdasarkan nilai. Total nilai perdagangan saham BBCA mencapai Rp 5,98 triliun.
Kemudian diikuti saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan total frekuensi perdagangan 173.042 kali dengan nilai transaksi Rp 2,04 triliun. Selanjutnya saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan total frekuensi perdagangan 137.275 kali dengan nilai transaksi Rp 5,61 triliun.
Lalu saham PT Multipolar Tbk (MLPL). Transaksi saham MLPL ditransaksikan sebanyak 134.194 kali dengan nilai transaksi Rp 923,32 miliar. Diikuti saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dengan total frekuensi perdagangan 131.187 kali dengan nilai transaksi Rp 548,50 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham ANTM hingga ARTO
Selanjutnya saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan total frekuensi perdagangan 129.182 kali dengan nilai transaksi Rp 2,14 triliun.
Lalu saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) dengan total frekuensi perdagangan 116.979 kali dengan nilai transaksi Rp 1,16 triliun.
Kemudian saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan total frekuensi perdagangan 112.027 kali dengan nilai transaksi Rp 1,97 triliun.
Diikuti saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Total frekuensi perdagangan saham ADRO tercatat 109.831 kali dengan nilai transaksi Rp 2,03 triliun. Selanjutnya saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat total frekuensi perdagangan 108.342 kali dengan nilai transaksi Rp 2,35 triliun.
Advertisement
Laju IHSG Sepekan pada 11-16 Oktober 2021
Sementara itu, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan selama sepekan. IHSG bahkan berhasil sentuh level psikologis 6.600.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (16/10/2021), IHSG menguat 2,34 persen pada 11-15 Oktober 2021 ke posisi 6.633,33 dari posisi pekan lalu 6.481,76.
Namun, penguatan IHSG pada pekan ini lebih rendah dari pekan lalu yang menguat 4,06 persen selama sepekan pada 4-8 Oktober 2021.
Penguatan IHSG juga diikuti nilai kapitalisasi bursa yang meningkat 2,34 persen. Pada pekan ini, kapitalisasi pasar bursa tembus Rp 8.000 triliun. Kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 8.134,67 triliun pada periode 11-15 Oktober 2021. Kapitalisasi pasar itu naik Rp 186,28 triliun dari pekan lalu Rp 7.948,39 triliun.
Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian susut 2,75 persen menjadi Rp 17,45 triliun dari pekan lalu Rp 17,94 triliun.
Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 9,93 persen menjadi 1.444.963 transaksi dari 1.604.269 transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa alami kontraksi 15,50 persen menjadi 23,38 miliar saham dari 27,67 miliar.
Investor asing pada Jumat, 15 Oktober 2021 mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,502 triliun dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp33,147 triliun.