Gempa Bali M 4,8 Terkait dengan Sesar Aktif

Gempa bumi bermagnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (16/10/2021).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 17 Okt 2021, 20:00 WIB
Dampak kerusakan bangunan setelah gempa di Kawasan Bali, Sabtu (16/10/2021). Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 SR terjadi di darat pada jarak delapan kilometer barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 km pada Sabtu pukul 04.18 Wita. (FOTO: Dok BPBD Bali)

Liputan6.com, Bandung - Gempa bumi bermagnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (16/10/2021). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menjelaskan penyebab gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi gempa.

Berdasarkan informasi dari BMKG gempa bumi terjadi pada pukul 03.18 WIB.

“Lokasi pusat gempa terletak di darat pada koordinat 8,32°LS dan 115,45°BT pada kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa berjarak sekitar 8 kilometer barat laut Kabupaten Karangasem,” kata Kepala PVMBG Andiani melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/10/2021).

"Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi," ujar dia.

Andiani mengatakan, gempa ini mengakibatkan bahaya ikutan atau collateral hazard berupa retakan tanah, longsoran, dan runtuhan batu.

"Penduduk agar waspada apabila terjadi retakan tanah pada bagian atas bukit yang berbentuk melingkar ke arah lembah, karena dapat memicu terjadinya gerakan tanah yang dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi," ujarnya. 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Karangasem dan Bangli Rawan Gempa

Berdasarkan keterangan BMKG, guncangan gempa di Karangasem dirasakan di Denpasar, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Mataram. Guncangan di sekitar lokasi pusat gempa diperkirakan pada skala intensitas V MMI (Modified Mercalli Intensity).

Menurut data Badan Geologi, daerah Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli terletak pada kawasan rawan bencana (KRB) gempa bumi tinggi sampai menengah.

Sementara, berdasarkan zona kerentanan gerakan tanah Badan Geologi, daerah Bangli sebagian besar termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah, yang artinya pada daerah ini terjadi gerakan tanah pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, dan tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.

Kejadian gempa ini menimbulkan kerusakan pada sejumlah rumah dan korban jiwa tertimbun longsor di Kabupaten Karangasem. Di Kabupaten Bangli, Desa Trunyan, korban akibat gempa sebanyak dua orang tewas dan empat orang sempat tertimbun runtuhan rumah tapi dapat diselamatkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya