BMKG Ungkap Penyebab Suhu di Indonesia Panas Akhir-Akhir Ini

BMKG membenarkan suhu di Indonesia sedang tinggi alias panas. Namun, bukan disebabkan oleh gelombang panas. Apa itu?

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 17 Okt 2021, 19:01 WIB
Sejumlah kecamatan di Riau mengalami Hari Tanpa Bayangan Rabu siang ini. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan suhu di Indonesia sedang tinggi alias panas. Namun, bukan disebabkan oleh gelombang panas.

BMKG menyebut, suhu panas yang terjadi belakangan ini akibat dari gerak semu matahari.

"Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya Gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya," jelas BMKG seperti dikutip Liputan6.com dari laman resminya, Minggu (17/10/2021).

Berdasarkan pantauan BMKG, memang suhu tertinggi siang hari ini meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Tercatat suhu di atas 36 derajat Celcius terjadi di Medan, Deli Serdang, Jatiwangi dan Semarang pada catatan meteorologis pada 14 Oktober 2021. Suhu tertinggi pada hari itu yang tercatat di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I, Medan yaitu 37,0 C.

"Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di Oktober," kata BMKG.

 


Terjadi 2 Kali

BMKG menyebut, pada Oktober, kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.

Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di bulan September/Oktober dan Februari/Maret, sehingga puncak suhu maksimum terasa di wilayah Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.

Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal, sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan. Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya Siklon Tropis KOMPASU di Laut Cina Selatan bagian Utara yang menarik masa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan serta menjauhi wilayah Indonesia sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah-berawan dalam beberapa hari terakhir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya