BNPB: Prioritas Penanganan Gempa Bali, Evakuasi Korban dan Kelompok Rentan

Kepala BNPB Ganip Warsito meninjau wilayah terdampak gempa paling parah di Karangasem, Bali, Minggu (17/10/2021).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Okt 2021, 15:55 WIB
Kepala BNPB Ganip Warsito meninjau wilayah terdampak gempa paling parah di Karangasem, Bali, Minggu (17/10/2021). (dokumentasi BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Ganip Warsito meninjau langsung wilayah terdampak gempa Bali di wilayah di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Diketahui, lokasi ini adalah titik terparah dari guncangan sekuat 4.8 SR yang terjadi pada Sabtu 16 Oktober 2021.

"Prioritas tanggap darurat sesuai arahan Wakil Presiden yaitu pencarian dan penyelamatan korban. Upaya ini dipimpin oleh Basarnas dengan dukungan TNI, Polri, BPBD, serta relawan," tegas Ganip memberi instruksi di lokasi, Minggu (17/10/2021).

Ganip memastikan penanganan gempa berjalan baik di semua titik, mulai di Karangasem, Bangli dan wilayah terdampak lain. Selain itu, Ganip juga ingin memberikan bantuan langsung kepada para korban terdampak.

"Tercatat bantuan di wilayah Karangasem antara lain 20 tenda keluarga, 60 paket makanan siap saji, 443 paket lauk pauk, dan 153 paket makanan tambahan gizi. Bantuan dengan jenis dan jumlah serupa juga diberikan untuk korban di wilayah Bangli," lanjut Ganip.

Ganip berjanji akan terus memastikan dan memantau jumlah korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka, serta jumlah kerusakan mulai dari rumah, sekolah, dan fasilitas umum.

Selain itu, penanganan prioritas terhadap kelompok rentan juga menjadi perhatian seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita, serta kelompok disabilitas.

"Untuk penanganan pengungsi dan korban gempa, harus dipastikan ketersediaan logistik, tenda,, makanan, terutama makanan untuk bayi, ibu hamil dan lansia. Juga obat-obatan, pasokan air dan MCK," tandas Ganip.


Tiga Orang Meninggal Dunia dan Enam Luka Berat

Rumah-rumah yang runtuh setelah gempa bumi yang terjadi di Karangasem, Bali, Sabtu (16/10/2021). Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 SR terjadi di darat pada jarak delapan kilometer barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 km pada Sabtu pukul 04.18 Wita. (Handout / BALI BPBD / AFP)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali melaporkan, hingga saat ini ada empat warga Kabupaten Karangasem yang mengalami luka berat dan sembilan orang luka ringan akibat gempa magnitudo 4,8 yang terjadi pada Sabtu (16/10/2021) dini hari.

"Selain itu, ada satu warga bernama Ni Luh Meriani berusia 3 tahun dari Dusun Jatituhu, Desa Ban, Karangasem, yang meninggal dunia akibat gempa," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin saat dikonfirmasi dari Denpasar, Sabtu dilansir Antara. 

Sebelumnya dilaporkan, gempa tektonik yang mengguncang Bali pada pukul 04.18 Wita berlokasi di darat atau 8 kilometer barat laut Kabupaten Karangasem.

"Gempa dirasakan di semua kabupaten/kota di Bali, tetapi untuk dampak gempa dilaporkan terjadi di dua kabupaten, yakni di Karangasem dan Kabupaten Bangli. Sementara itu, kabupaten lainnya nihil," ujar Rentin.

Menurut catatan BPBD Bali, gempa dengan magnitudo 4,8 yang berdampak di Kabupaten Karangasem dan Bangli itu telah menyebabkan tiga orang meninggal dunia, enam orang luka berat, 10 orang luka ringan, satu orang trauma tekanan di perut, dan satu orang cedera ringan di kepala.

"Korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka berat dan ringan di Kabupaten Karangasem, semuanya berasal dari Dusun Jatituhu, Desa Ban," jelasnya. 

Adapun identitas empat korban yang mengalami luka berat di Kabupaten Karangasem atas nama I Ketut Paing, I Ketut Keten, I Nyoman Sinar, dan Ni Nyoman Murni.

Sementara, sembilan warga yang mengalami luka ringan, yakni Putu Trimade, Kartawa, Komang Dukuh Bujangga, Budiarsana, Ketut Kartawa, Keristian, Ni Nyoman Nuada, I Nyoman Mudra dan Ni Nyoman Sukanada.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya