Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi, Senin (18/10/2021), mengeluarkan guguran lava pijar sejauh 1,8 kilometer ke arah barat daya. Laporan tersebut berdasarkan hasil pemantauan Senin mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu juga mengalami 44 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm selama 20-142 detik, empat kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-8 mm selama 32-46 detik, dua gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 11-12 mm selama enam detik, serta 23 kali gempa fase banyak jauh dengan amplitudo 3-12 mm selama 5-9 detik.
Advertisement
"Asap putih dengan intensitas tipis terlihat membubung setinggi 100 meter di atas puncak kawah gunung api tersebut,' katanya.
Menurut pemantauan BPPTKG, kawasan gunung itu diliputi awan dan mendung, serta angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Berdasarkan analisis morfologi pada periode 8 sampai 14 Oktober 2021, BPPTKG mencatat kubah lava barat daya Gunung Merapi memiliki volume 1.609.000 meter kubik dan volume kubah tengahnya 2.927.000 meter kubik.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Status Masih Siaga
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Kali Putih.
Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Advertisement