Liputan6.com, Jakarta - Tabrakan beruntun truk tangki kimia terjadi sekitar pukul 21.50 WIB pada Minggu 17 Oktober 2021 di ruas tol Tangerang-Merak, tepatnya KM 74.900.
Tabrakan beruntun truk tangki kimia milik perusahaan PT Sulfindo Adiusaha melibatkan tiga kendaraan lainnya. Asap putih tebal sempat terlihat membumbung.
Advertisement
Brimob Polda Banten pun ditugaskan memeriksa kandungan zat kimia tersebut. Kecelakaan itu menelan korban jiwa satu orang dan 28 luka-luka. Para korban kecelakaan dibawa ke RSUD Serang dan RS Sari Asih, Kota Serang, Banten.
"Akibat kecelakaan lalu lintas, terdapat satu orang penumpang bus Putra Pelangi yang meninggal dunia di lokasi kejadian, 28 orang lainnya luka-luka dan telah dievakuasi," ujar Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Senin (18/10/2021).
Menurut Shinto, tabrakan beruntun yang terjadi Minggu malam, 17 Oktober 2021 itu baru selesai ditangani Senin subuh (18/10/2021).
Karena tangki berbahan kimia mengeluarkan asap putih tebal, Polda Banten menerjunkan tim kimia, biologi dan radioaktif dari Sat Brimob Polda Banten.
Berikut fakta-fakta terkait tabrakan beruntun truk tangki kimia di ruas tol Tangerang-Merak dihimpun Liputan6.com:
1. Terjadi Dekat Perumahan Banten Indah Permai (BIP)
Truk tangki kimia terlibat tabrakan beruntun dan terguling di ruas tol Tangerang-Merak, tepatnya di KM 74.900.
Kepulan asap tebal membubung dari tangki, hingga keluar areal tol dan mendekati perumahan Banten Indah Permai (BIP).
Kecelakaan beruntun terjadi Minggu, 17 Oktober 2021, sekitar pukul 21.50 WIB. Hingga Senin dini hari, polisi masih melakukan evakuasi dan penyemprotan ke truk tangki kimia tersebut.
"Kendaraan tangki Sulfindo Adiusaha. Nomor polisi B 9879 UFU," kata Ka.Induk PJR Tol Tangerang-Merak Korlantas Polri, AKP Wiratno, melalui pesan elektroniknya, Senin (18/10/2021).
Advertisement
2. Kerahkan Mobil Damkar
Selain tangki kimia, Honda Brio bernomor B 2995 SOM dan Bus Putra Pelangi, nomor polisi BL 7519 AA juga terlibat tabrakan beruntun.
Menurut Wiratno, mobil Damkar diterjunkan untuk meredam asap yang keluar dari truk tangki kimia.
"Damkar untuk meredam asap. (Jumlah korban) masih dalam pendataan di RS Sari Asih dan RSUD Serang," terang dia.
3. Brimob Polda Banten Teliti Kandungan Kimia
Dijelaskan Wiratno, tim Brimob Polda Banten yang memiliki kemampuan mendeteksi zat kimia diturunkan ke lokasi tabrakan beruntun.
Brimob Polda Banten ditugaskan memeriksa kandungan zat kimia dari truk tangki milik PT Sulfindo Adiusaha.
Hingga Senin dini hari pukul 02.00 wib, truk tangki masih mengeluarkan asap putih tebal. Polisi terus berupaya menangani kecelakaan tersebut.
"Brimob (Polda Banten) datang cek jenis kimia apa. Nanti kelihatan apakah bahaya atau tidak," kata Wiratno.
Advertisement
4. Korban Kecelakaan Dibawa ke RS Sari Asih
Menurut Wiratno, korban kecelakaan beruntun dibawa ke RS Sari Asih Kota Serang dan RSUD dr Dradjat Prawiranegara, milik Pemkab Serang.
"Masih di data petugas, masih di rumah sakit mendata," ucap dia.
Pantauan dilokasi, petugas Brimob Polda Banten mengingatkan warga di sekitar lokasi kejadian untuk berhati-hati. Jika ada yang mengalami keluhan mual, untuk segera dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit atau klinik terdekat.
5. Kronologi Lengkap Kecelakaan
Wiratno menjelaskan, penyebab tabrakan beruntun karena truk tangki kimia yang melaju dari arah Tangerang menuju Merak mengalami pecah ban, kemudian terpelanting hingga menyeberang ke jalur Merak arah Tangerang.
Saat bersamaan, melintas bus Putra Pelangi dan menabrak truk tangki kimia tersebut. Disusul, mobil Hinda Brio yang melaju di belakang bus, ikut menabrak truk milik PT Sulfindo Adiusaha tersebut.
"Korban meninggal atas nama Hafni (66), penumpang bus, warga Panongan, Tangerang. Bus pecah ban kanan depan, oleng menabrak pembatas jalan dan menyebrang, kendaraan truk tangki miring atau terbalik," tegas Wiratno.
Advertisement
6. Korban Kecelakaan Satu Meninggal dan 28 Luka-Luka
Tabrakan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan, termasuk satu truk tangki kimia menelan korban jiwa satu orang dan 28 luka-luka.
Para korban kecelakaan dibawa ke RSUD Serang dan RS Sari Asih, Kota Serang, Banten.
"Akibat kecelakaan lalu lintas, terdapat satu orang penumpang bus Putra Pelangi yang meninggal dunia di lokasi kejadian, 28 orang lainnya luka-luka dan telah dievakuasi," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya.
7. Tegaskan Tak Ada Warga Keracunan
Tabrakan beruntun yang terjadi Minggu malam, 17 Oktober 2021 itu baru selesai ditangani Senin subuh tadi.
Karena tangki berbahan kimia mengeluarkan asap putih tebal, Polda Banten menerjunkan tim kimia, biologi dan radioaktif dari Sat Brimob Polda Banten.
Menurut Shinto Silitonga, cairan kimia yang keluar dari truk tangki bersifat asam atau acid. Meski ada kepulan asap yang keluar dari dalam tangki, Shinto mengaku tidak ada warga yang terpapar ataupun keracunan.
"Unit kimia biologi radiologi telah melakukan dekontaminasi terhadap tumpahan cairan," tegas dia.
(Cindy Violeta Layan)
Advertisement