Pengiriman Smartphone Global Turun 6 Persen Imbas Kelangkaan Chip

Akibat kelangkaan komponen, pengiriman smartphone di kuartal ketiga (Q3) tahun 2021 dilaporkan merosot enam persen

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Okt 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi menggunakan smartphone (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan riset Canalys mengungkapkan adanya penurunan pengiriman smartphone secara global pada kuartal ketiga (Q3) 2021. Salah satu penyebabnya adalah kekurangan komponen seperti chip.

Dalam laporan terbarunya, seperti dilansir laman resminya, Senin (18/10/2021), Canalys mengatakan bahwa di Q3 tahun ini, pengiriman smartphone di dunia turun enam persen.

Analis utama Canalys, Ben Stanton pun mengatakan bahwa "kelaparan chipset" sudah benar-benar tiba.

Stanton mengungkapkan, industri ponsel pintar sudah berusaha untuk memaksimalkan produksi perangkat dengan sebaik mungkin.

"Di sisi penawaran, produsen chipset menaikkan harga untuk mengurangi pemesanan yang berlebihan, guna upaya menutup kesenjangan antara permintaan dan penawaran," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kenaikkan Harga

Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Smartphone. Kredit: Pexels via Pixabay

Stanton pun melanjutkan, terlepas dari kedua hal itu, kelangkaan chip tidak akan berakhir hingga tahun 2022. Inilah yang menurutnya akan membuat brand terpaksa menaikkan harga eceran perangkatnya.

Selain itu, menurut Stanton, naiknya harga eceran juga dipengaruhi oleh tingginya biaya pengiriman global.

"Di tingkat lokal, vendor smartphone juga harus menerapkan perubahan spesifikasi perangkat dan jumlah pesanan di menit-menit terakhir," ujar Stanton menjelaskan.

Menurutnya, sangat penting bagi vendor untuk melakukan itu dan memaksimalkan kapasitas volumenya.

"Tetapi sayangnya hal itu menyebabkan kebingunan dan inefisiensi saat berkomunikasi dengan saluran ritel dan distributor," kata Stanton.

 


Penjualan di Hari Libur

ilustrasi ponsel pintar | unsplash.com/@paul_

Stanton menyebut, banyak penyalur smartphone harap-harap cemas menjelang penjualan di hari-hari libur yang penting, misalnya seperti Single's Day di Tiongkok dan Black Friday di negara-negara Barat.

"Persediaan saluran telepon pintar sudah hampir habis, dan karena semakin banyak pelanggan mulai mengantisipasi siklus penjualan ini, gelombang permintaan yang akan datang tidak mungkin dipenuhi," katanya.

Stanton menambahkan, pelanggan tidak terlalu agresif mengharapkan diskon smartphone di tahun ini. Namun, untuk menghindari kekecewaan pelanggan, Stanton menyarankan agar brand smartphone melakukan bundle perangkat lain seperti wearable dan IoT untuk menciptakan insentif yang baik.

Data Canalys melaporkan, di Q3 2021, Samsung menjadi vendor pemimpin dengan pangsa pasar global sebesar 23 persen. Di bawahnya ada Apple dengan pangsa pasar 15 persen berkat permintaan awal yang kuat dari iPhone 13.

Sementara, Xiaomi mengambil 14 persen pangsa pasar di tempat ketiga. Selanjutnya, Vivo dan Oppo melengkapi lima besar daftar tersebut dengan masing-masing pangsa pasar 10 persen.


Infografis Duel Pasar Smartphone Tiongkok Vs Lokal

Infografis Duel Pasar Smartphone Tiongkok Vs Lokal

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya