Liputan6.com, Jakarta - Indonesia meraih Thomas Cup 2020 di Denmark. Kemenangan ini adalah penantian Indonesia selama hampir 20 tahun.
Namun, bendera merah putih tak bisa dikibarkan ketika Indonesia menang. Penyebabnya terkait aturan doping. Indonesia dinilai lalai mengikuti prosedur internasional terkait dari World Anti-Doping Agency (WADA).
Advertisement
Masalah serupa juga dialami Rusia, namun lebih parah. Rusia bahkan tak boleh menggunakan namanya di Olimpiade Tokyo 2020.
Dilaporkan AP News, Rusia disebut melakukan manipulasi dalam tes laboratorium terkait doping. Hukuman paling berat pun diterapkan karena doping itu direncanakan oleh pemerintah.
Rusia juga dilarang menjadi tuan rumah acara olahraga internasional selama dua tahun. Indonesia terkena hukuman yang serupa, tetapi hanya setahun.
Pihak pemerintah Indonesia justru menyebut ada faktor COVID-19 sehingga Indonesia bisa kena sanksi. Berikut penjelasanya:
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Salah COVID-19?
Sebelum menjatuhkan sanksi, WADA sudah mengirim pemberitahuan perihal ketidakpatuhan akan peraturan antidoping sesuai standar terbaru pada 15 September lalu. Namun, Indonesia tidak memberikan balasan dalam tempo 21 hari setelah surat diterima.
Zainudin menyebut Indonesia mengirim surat tetapi terlambat. Menpora berkata masalahnya terkait pengiriman sample tes doping.
"Ini lebih kepada pengiriman sample. Jadi tidak patuh itu karena pengiriman sample kita," kata Zainudin Jumat (8/10).
Zainudin mengungkapkan Covid-19 membuat penyerahan sample tidak berjalan sesuai test doping plan (TDP). Terhentinya kompetisi dan turnamen karena pandemi menyebabkan tidak terpenuhinya jumlah sample yang sudah direncanakan.
"Kita tidak menyangka pada bulan Maret kita terkena Covid-19 yang berkepanjangan sampai sekarang, sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan olahraga yang bisa kita jadikan sample untuk antidoping pada saat pelaksanaan kegiatan," kata Zainudin.
Kementerian Pemuda dan Olahraga, telah berkolaborasi dengan Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) untuk menangani masalah.
Namun, LADI sedang berganti kepengurusan, sehingga dinilai berpengaruh ke pengiriman sample. Saat ini Indonesia masih menunggu surat balasan dari WADA.
"Ini lebih kepada pengiriman sample. Jadi tidak patuh itu karena pengiriman sample kita," kata Zainudin.
Advertisement
Taufik Hidayat: Bikin Malu Negara Indonesia
Keberhasilan Anthony Ginting cs menjuarai Thomas Cup 2020 mendapat ucapan selamat dari legenda bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat.
"Selamat piala Thomas Cup kembali ke INDONESIA.. terima kasih atas kerja kerasnya team Bulu tangkis indonesia," kata peraih medali emas Olimpiade Atalanta 2004 itu di akun Instagramnya.
Tetapi, Taufik juga menyoroti tidak berkibarnya bendera Merah Putih saat lagu Indonesia Raya berkumandang di Ceres Arena. "Tapi, ada yang aneh bendera Merah Putih gak ada? Di ganti dengan bendera PBSI," ucap pria yang pernah membawa Indonsia juara Thomas Cup 2000 dan 2002 itu.
"Ada apa dengan LADI dan pemerintah kita? Khususnya Menpora Koni dan Koi? Kerjamu selama ini ngapain aja? Bikin malu negara indonesia aja..," kecam Taufik.
"Jangan ngarep jadi Tuan rumah olympic or piala dunia….urusan kecil aja gak bisa beres.. Kacau dunia olahraga ini,…