Liputan6.com, Surabaya - Kelangkaan Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar juga terjadi di Ngawi. Hampir menyeluruh di SPBU seputaran Ngawi kehabisan pasokan solar.
Antrean pun langsung mengular saat pasokan tiba. Tidak jarang sopir harus putar balik, sebab tidak kebagian.
Advertisement
“Tidak kebagian solar, telat antrenya, sulit mencari solar sekarang,” kata Supriyanto salah satu sopir truk tangki air di Ngawi, Senin (18/10/21).
Dia mengungkapkan kelangkaan solar tidak hanya terjadi di SPBU di Ngawi. Sepanjang jalan Blora - Ngawi antrean solar juga mengular.
Selain pasokan solar yang langka, sejumlah SPBU, disebut Supriyanto juga membatasi pembelian. Maksimal pembelian disebut sesuai kebijakan masing-masing pemilik SPBU.
“Variatif, ada yang Rp 300 ribu, Rp 150 ribu, ada juga yang tidak dibatasi,” akunya seperti dikutip dari TimesIndonesia.
Kelangkaan solar juga berdampak bagi petani. Sejumlah petani harus merelakan waktu sedari pagi guna mendapatkan solar, bahan bakar mesin disel pompa air sawah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasokan Berkurang
Joko, petani asal Desa Kerten, Paron, Ngawi yang ditemui di SPBU di jalan Ir Soekarno, Ngawi. Dia mengaku antre sejak pagi agar kebagian solar. Menurutnya, pasokan solar di SPBU tidak setiap saat ada. Ada waktu-waktu tertentu agar bisa membeli solar.
“Kalau saya biasanya pagi mulai antre. Tadi hanya boleh beli maksimal Rp300 ribu. Untuk sumur bor, mengairi padi di sawah,” katanya.
Sementara itu, Sugeng salah satu petugas SPBU di Ngawi menyebut, pengurangan jumlah pasokan solar terjadi secara menyeluruh. Itu yang menyebabkan kelangkaan solar di sejumlah SPBU terjadi.
“Pasokan solar saat ini memang sedang dikurangi dan itu terjadi menyeluruh di SPBU,” ucapnya terkait kelangkaan solar di Ngawi.
Advertisement