Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjadi pengunjung pertama di Desa Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta setelah tutup hampir satu tahun setengah akibat pandemi covid-19.
Desa Wisata ini memiliki wisata edukasi berbasis wisata alam, budaya dan edukasi dari kearifan Gunung Api Purba. Desa Wisata Nglanggeran pernah dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik ASEAN tahun 2017 dengan konsep CBT (Community Based Tourism).
Advertisement
Mas Menteri, begitu Sandiagadisapa, bersama rombongan disambut tarian reog khas Nglanggeran. Ia juga menikmati tarian reog yang dibawakan oleh warga Desa Nglanggeran yang rata-rata berprofesi sebagai petani. Hanya di waktu senggang mereka ikut berkesenian dengan tampil di Desa Wisata.
Sandi yang mengenakan blankon menikmati tarian reog tersebut, bahkan diakhir tarian Mas Mentri turun bersalaman dan mengucapkan terima kasih atas sambutannya. Sebagai apresiasi Sandi juga memberikan saweran kepada 15 orang penari tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih, dan saya juga mau bilang mohon bersabar karena sebentar lagi semua wisata akan dibuka. Sehingga ekonomi desa akan kembali normal,” kata Sandiaga.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wakil RI di Ajang UNWTO
Usai itu, Mas Menteri yang memiliki hobi olah raga diajak untuk trecking Gunung Api Purba dengan menaiki 100 anak tangga dan melihat sejarah yang tersimpan didalamnya.
Mas Menteri lalu turun dan menuju ke area Embung Nglanggeran menggunakan PaJeRo (Panas Njebo Njero) yang merupakan alat transportasi wisata khas Nglanggeran sama seperti kendaraan yang ada di film “Thilik, Ibu Tejo yang sempat viral tahun lalu”.
Sandi juga mengatakan, kalau Desa Wisata Nglanggeran ini menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Internasional Best Tourism Village yang digelar Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO). Bahkan sebelum menjadi nominasi ajang UNWTO, Desa Wisata Nglanggeran telah meraih banyak penghargaan baik nasional maupun internasional.
Salah satu penghargaan tersebut ialah terpilih menjadi desa wisata berkelanjutan terbaik dalam ajang yang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama 12 desa wisata yang lain di Indonesia.
“Saya meminta Prof Azriel selaku dewan Juri ADWI untuk membina dan mendukung Desa ini di UNWTO go internasional,” tukasnya.
Advertisement