4 Hikmah di Balik Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tahunnya oleh umat Islam

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2021, 12:03 WIB
Ilustrasi Perempuan Muslim Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Maulid Nabi merupakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang bertepatan 12 Rabiul Awal tahun 571 M. Tahun ini peringatan Maulid Nabi jatuh pada 19 Oktober 2021. Peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW dirayakan setiap tahunnya dan disambut gembira oleh umat Islam. 

Waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid) merupakan sebuah simbol terbitnya fajar budi pekerti dan nilai-nilai luhur kemanusiaan serta keilahian. 

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ, وَبُعِثْتُ فِيهِ, أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ 

Artinya,

“Itu (puasa Senin) hari aku dilahirkan, aku diutus, atau hari wahyu diturunkan kepadaku,” (HR Muslim).

Selain itu, Allah tidak memilih kelahiran Nabi Muhammad SAW  pada malam lailatul qadar malam nishfu Sya’ban, ataupun pada saat Ramadan. Allah memilih Maulid Nabi Muhammad Saw jatuh pada Senin, 12 Rabiul Awwal yang tentunya memiliki hikmah di baliknya. 

Menurut Ibnul Haj, seperti dikutip Jalaluddin As-Suyuthi terdapat empat hikmah di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW pada Senin, bulan Rabiul Awwal, sebagaimana dilansir dari NU Online, Senin (18/10/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1. Senin mengingatkan pada penciptaan

Hari senin merupakan hari di mana Allah menciptakan pohon. Hari Senin mengingatkan akan penciptaan makanan, pokok, rezeki, aneka buah dan ragam kebaikan yang menjadi logistik dan asupan manusia serta menyenangkan hati mereka. 


2. Menunjukkan nasib yang baik

Bila dikaitkan secara etimologi, kata “Rabi” dapat diartikan sebagai musim semi sebagai isyarat dan optimistis.

Menurut Abu Abdirrahman As-Shaqli, Ia mengungkapkan setiap orang memiliki ‘nasib’ yang baik dari nama yang dimilikinya.


3. Syariat Nabi Muhammad SAW yang Adil

Musim semi (Ar-Rabi’) adalah musim yang paling pas (adil) dan yang terbaik sebagaimana syariat Nabi Muhammad SAW yang paling adil (paling toleran).


4. Allah memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW

Allah ingin memuliakan waktu tersebut karena kelahiran Nabi Muhammad SAW. Seandainya Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada waktu mulia yang sudah ada, niscaya orang yang mengira bahwa Nabi Muhammad SAW menjadi mulia karena dilahirkan pada waktu mulia. 

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya