Taliban Berkuasa, Diplomat Top Amerika Serikat di Afghanistan Mundur

Zalmay Khalilzad tampaknya menyerah sebagai utusan AS di Afghanistan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Okt 2021, 09:06 WIB
Sejumlah pasukan Taliban saat menaiki perahu kayuh di Danau Qargha di sebuah pekan raya di Kabul barat (28/9/2021). Mereka mengaku datang ke danau ini untuk bersenang-senang. (AFP/Wakil Kohsar)

Liputan6.com, Kabul - Utusan AS di Afghanistan, Zalmay Khalilzad, memutuskan mundur setelah dialog gagal dengan Taliban. Setelah berbulan-bulan berdialog, Taliban ternyata tetap merebut kekuasaan di Afghanistan.

Dilaporkan BBC, Selasa (19/10/2021), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyebut Khalilzad akan diganti oleh deputinya, yakni Thomas West.

"Saya menyampaikan rasa terima kasih atas pengabdian puluhan tahunnya kepada rakyat Amerika," ujar Menlu Blinken dalam pernyataannya.

Blinken juga mengakui bahwa urusan politik dengan pemerintah Afghanistan dan Taliban tidak berjalan sesuai yang diperkirakan.

"Alasana-alasan untuk hal ini terlalu kompleks dan saya akan membagikan pemikiran-pemikiran saya dalam hari-hari dan pekan-pekan selanjutnya," ujar Blinken.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menlu Turki Minta Anak Perempuan dapat Akses Pendidikan

Delegasi Taliban Shahabuddin Delawar (kiri), Mullah Abdul Ghani Baradar, dan Khairullah Khairkhwa (kanan) bertemu diplomat asing di Doha, Qatar, Selasa (12/10/2021). Taliban mencari pengakuan serta bantuan untuk menghindari bencana kemanusiaan usai kembali berkuasa di Afghanistan. (KARIM JAAFAR/AFP)

Masalah di Afghanistan mulai dari politik, ekonomi, hingga pendidikan. Negara-negara dunia banyak yang menuntut agar anak perempuan dapat akses pendidikan di Afghanistan, salah satunya Turki. 

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Kamis (14/10) bertemu dengan delegasi senior Taliban dari Afghanistan, pertemuan pertama sejak kelompok itu mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021.

"Kami memberikan saran kepada pemerintahan Taliban. Kami sekali lagi mengatakan mereka harus inklusif untuk persatuan negara," kata kata Cavusoglu, demikian dikutip dari Xinhua, Jumat (15/10/2021).

"Kami berbicara tentang pentingnya melibatkan orang-orang dalam pemerintahan dari kelompok etnis selain Taliban," tambhanya.

Turki juga menyarankan pendidikan untuk anak perempuan dan pekerjaan bagi kaum perempuan, tambahnya.

"Kami mengatakan ini bukan hanya permintaan dari negara-negara Barat, tetapi juga saran dari dunia Islam," kata menteri Turki.

Turki juga menyampaikan harapan negara dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional mengenai keamanan untuk dimulainya kembali penerbangan reguler dari Kabul.

Sementara itu, delegasi Taliban meminta Turki untuk melanjutkan dukungannya dalam bantuan kemanusiaan dan proyek-proyek pembangunan.


Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya