PM Fumio Kishida Sesalkan Korea Utara Uji Lagi 2 Rudal Balistik dekat Perairan Jepang

PM Jepang Fumio Kishida merespons laporan uji coba rudal milik Korea Utara saat berkunjung ke Fukushima.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Okt 2021, 13:32 WIB
Mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida saat konferensi pers di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah terpilih sebagai perdana menteri Jepang yang baru di Tokyo, Rabu (29/9/2021). Kishida menggantikan pemimpin partai dari PM Yoshihide Suga yang mengundurkan diri. (Du Xiaoyi/Pool Photo via AP

Liputan6.com, Fukushima - Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) pada Selasa (19/10/2021) dilaporkan menembakkan dua rudal balistik, kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengkonfirmasi laporan dari tim pemantaunya.

Kishida mengatakan kepada wartawan selama kunjungannya di kota Fukushima bahwa dia merasa sangat menyesalkan atas peluncuran rudal balistik terus menerus dari DPRK sejak bulan lalu.

Ketika ditanya tentang dampak proyektil, dia mengatakan dampaknya sejauh ini tidak jelas dan Jepang akan terus mengumpulkan dan menganalisis informasi, demikiam dikutip dari laman Xinhua, Selasa (19/10/2021).

Penjaga Pantai Jepang mengatakan, rudal itu tampaknya sangat jauh dan kapal-kapal di daerah itu telah diberitahu untuk waspada.

Penjaga Pantai mengatakan pada pukul 10:23 waktu setempat bahwa Korea Utara meluncurkan apa yang kemungkinan besar adalah rudal balistik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sempat Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik Hwasong-8

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah) berpose untuk foto bersama dengan pilot pesawat tempur yang melakukan penerbangan demonstrasi pada pembukaan pameran sistem senjata di Pyongyang, Korea Utara, Senin, Okt .11, 2021. (KCNA/AP)

Beberapa waktu lalu, Korea Utara telah mengklaim bahwa mereka berhasil menguji rudal hipersonik baru yang disebut Hwasong-8 pada Selasa 28 September.

Media pemerintah Korut mengatakan rudal baru itu adalah salah satu dari "lima yang paling penting" dalam sistem senjata baru yang ditetapkan dalam rencana pengembangan militer lima tahun.

Dilansir dari laman BBC, mereka menyebut rudal itu sebagai "senjata strategis", yang biasanya berarti memiliki kemampuan nuklir.

Rudal hipersonik jauh lebih cepat dan lebih gesit daripada yang normal, membuatnya jauh lebih sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan rudal, KCNA menuliskan uji peluncuran mengkonfirmasi "kontrol navigasi dan stabilitas rudal".

Panda, Anggota Senior Stanton di Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan sulit pada saat ini untuk menilai "kemampuan yang tepat" dari rudal, tetapi menambahkan bahwa itu "mungkin dapat menghadirkan tantangan yang sangat berbeda untuk pertahanan rudal balistik". 

Korea Utara juga telah memperkenalkan ampul bahan bakar rudal - sebuah teknologi yang memungkinkan rudal yang dapat diisi bahan bakar sebelumnya dan kemudian dikirim ke lapangan dalam tabung. Ini berarti ia berpotensi tetap siap diluncurkan selama bertahun-tahun. Penambahan ini berarti senjata akan langsung siap ditembakkan. 

Jika tidak perlu diisi bahan bakar di lapangan, berarti waktu peluncurannya jauh lebih cepat. Waktu peluncuran yang lebih cepat juga berarti lebih sulit bagi negara lain untuk melakukan serangan pendahuluan.


Infografis Pesona K-Pop Mendamaikan Korea

Infografis Pesona K-Pop Mendamaikan Korea

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya