Liputan6.com, Jakarta - September menjadi bulan yang sulit bagi sejumlah pabrik di Amerika Serikat. Mereka berjuang dengan kekurangan bahan dan pekerja ditambah setelah Badai Ida, yang melanda pantai teluk AS pada akhir Agustus 2021.
Dikutip dari CNN, Selasa (19/10/2021) produksi industri di AS turun 1,3 persen bulan lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh The Federal Reserve (Bank Sentral AS).
Advertisement
Para ekonom sebelumnya telah memperkirakan kenaikan moderat. Indeks produksi industri mengukur output dari industri manufaktur, pertambangan dan utilitas listrik dan gas.
Demikian pula, tingkat pemanfaatan kapasitas — yang mengukur kapasitas pabrik industri yang saat ini digunakan — lebih rendah dari yang diperkirakan pada 75,2 persen - level terendah sejak April 2021.
Tetapi meskipun data produksi di pabrik-pabrik AS pada bulan September lebih buruk dari yang diharapkan, itu tidak berarti mereka mengalami stagnasi, kata ekonom dari Citi Bank.
Hal itu karena dampak badai akan mereda dan meskipun kekurangan terus melumpuhkan berbagai bagian ekonomi, pemulihan terus berlanjut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dampak pada PDB?
Namun, kekurangan di pabrik ini adalah berita buruk untuk kegiatan ekonomi kuartal ketiga di AS karena "pertumbuhan produksi industri mengikuti pertumbuhan PDB pada tahun 2021, dan kemungkinan 2022," kata kepala ekonom Action Economics, Mike Englund.
Dampak Badai Ida juga berkontribusi pada penurunan manufaktur dan mendorong penurunan pertambangan.
Hampir setengah dari total penurunan produksi industri di AS per bulan September disebabkan oleh dampak badai, kata The Fed.
Manufaktur mobil juga turun tajam bulan lalu karena kekurangan semikonduktor yang telah berlangsung selama pemulihan pandemi.
Masalah itu menyebabkan produksi mobil baru terhambat, membuat harga kendaraan bekas naik dan menambah tekanan inflasi.
"Meskipun permintaan yang kuat telah membuat produksi pabrik meningkat, produsen berjuang untuk memenuhinya di tengah kendala pasokan," kata Ekonom BMO Priscilla Thiagamoorthy dalam sebuah catatan kepada klien.
"Dan, dengan kekurangan semikonduktor yang diperkirakan tidak akan pulih hingga tahun depan, produksi mobil akan terus membebani angka utama untuk beberapa waktu," tambahnya.
Advertisement