Begini Strategi Bukalapak Genjot Pendapatan

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) akan selalu fokus untuk memilih segmen yang dapat menjadi pemenang di marketplace

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Okt 2021, 13:35 WIB
Bukalapak akhirnya melantai dengan kode BUKA di BEI. (Ist.)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com (BUKA) akan fokus pada segmen Perseroan yang paling menguntungkan. Hingga paruh pertama tahun ini, pendapatan Perseroan tumbuh 35 persen yoy, menjadi Rp 864 miliar.

Raihan ini utamanya ditopang oleh segmen marketplace yang mampu mencatatkan pendapatan Rp 530,6 miliar. Disusul Mitra atau online to offline Rp 289,81 miliar, serta Buka Pengadaan Rp 45,56 miliar.

"Kita akan selalu fokus untuk memilih segmen di mana kita bisa jadi winner di marketplace dan kita akan fokus ke segmen dan pelapak tersebut,” kata Direktur Utama PT Bukalapak.com, Rachmat Kaimuddin dalam paparan publik Perseroan, Selasa (19/10/2021).

Pernyataan tersebut menyusul pertanyaan mengenai posisi e-commerce Bukalapak di antara kompetitor-nya. Rachmat menuturkan, Bukalapak memiliki segmentasi pelapak yang unik, karena bermula dari forum jual beli. Sehingga akan sulit dibandingkan dengan kompetitornya saat ini.

Di sisi lain, perusahaan kini merambah all-commerce. Sehingga, tidak bisa dibandingkan dengan kompetitor-nya hanya dari satu segmen saja. Bahkan, meski dinilai sepi dibandingkan kompetitor-nya, segmen ini menjadi enyumbang terbesar pendapatan Perseroan.

"Sampai saat ini kami masih melihat itu adalah segmen yang sticky. Jadi Bukalapak itu punya tempat tersendiri, ada segmen market tersendiri,” imbuhnya.

Perseroan mencatat total processing value (TPV) atau nilai pemprosesan total tumbuh 54 persen menjadi Rp 56,7 triliun pada semester I 2021 dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan TPV perseroan didukung oleh kenaikan jumlah transaksi sebesar 15 persen dan kenaikan sebesar 34 persen pada average transaction value (ATV).

Rasio biaya operasional terhadap TPV berkurang dari 4,8 persen pada kuartal II 2020 menjadi 2,8 persen pada kuartal II 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rasio Biaya Operasional

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Sejalan dengan hal ini, rasio biaya operasional pada semester I 2021 terhadap TPV tercatat 2,7 persen, turun dibandingkan 4,4 persen pada periode sama tahun lalu.

Margin kontribusi Mitra Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran naik dari -1 persen terhadap TPV pada 2020, menjadi -0,5 persen terhadap TPV pada semester I 2021.

Sejalan dengan hal ini, rasio kerugian operasional Mitra terhadap TPV membaik dari 1,2 persen pada 2020, menjadi 0,6 persen pada semester I 2021.

Margin kontribusi marketplace setelah beban penjualan dan pemasaran meningkat dari -0,1 persen terhadap TPV pada 2020, menjadi -0,08 persen dari TPV pada semester I 2021.

Dengan rasio kerugian operasional terhadap TPV membaik dari 2,5 persen pada 2020 menjadi 1,9 persen pada semester I 2021.

Dalam kesempatan yang sama, President Bukalapak, Teddy Oetomo menambahkan, Perseroan terus melancarkan strategi yang mendukung pelapak untuk mengembangkan bisnisnya.

"Kami terus ke depankan strategi kami membantu pelapak yang terpilih untuk kembangkan bisnis mereka. Sehingga kita lihat pertumbuhan bahkan pendapatan perusahaan segmen ini terus tumbuh di posisi high single digit secara persentase," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya