2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, SMRC: Hanya 26 Persen Sebut Kondisi Politik Baik

Warga yang menilai Kondisi Politik memburuk tahun ini mengalami peningkatan. Salah satunya karena pandemi covid-19.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 19 Okt 2021, 14:22 WIB
Menyambut tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mampu bangkit dari pandemi COVID-19. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei bertajuk ‘Evaluasi Publik Nasional Dua Tahun Kinerja Presiden Jokowi’ secara online di Jakarta pada 19 Oktober 2021.  

Hasilnya, hanya 26,8 persen responden yang menilai kondisi politik nasional sekarang secara umum baik.

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, menyatakan warga yang menilai kondisi politik nasional baik atau sangat baik sekitar 26,8 persen. Sementara yang menilai buruk atau sangat buruk 24,4 persen, dan ada 37,1 persen yang menilai sedang saja. Masih ada 11,7 persen yang menjawab tidak tahu. 

Dari survei itu, Abbas menjelaskan bahwa terjadi penurunan persepsi positif masyarakat pada kondisi politik sejak tahun lalu. 

"Kondisi politik dinilai memburuk dalam 2 tahun terakhir,” kata Abbas dalam rilis daring, Selasa (19/10/2021).

Abbas menjelaskan dari September 2019 ke September 2021, yang menilai kondisi politik baik atau sangat baik mengalami penurunan yang cukup drastis dari 41 persen menjadi 26,8 persen. 

 


Penilaian Buruk juga Meningkat

Sebaliknya, yang menilai buruk atau sangat buruk naik dari 14,5 persen menjadi 24,4 persen. 

"Sentimen positif warga terhadap kondisi politik mengalami penurunan pada masa Covid-19, dan belum kembali ke posisi normal sebelum ada pandemi ini,” jelas Abbas.

Adapun survei digelar pada 15 hingga 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Sampel sebanyak 1.220 responden dipilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. 

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 981 atau 80 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya