Jangan Asal Beli, Warna Mobil Ternyata Pengaruhi Harga Jika Dijual Kembali

Menurut The New York Times, warna mobil adalah faktor yang paling berpengaruh dari waktu ke waktu jika hendak dijual.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Okt 2021, 20:02 WIB
Ilustrasi Dealer Mobil - Image by Gerd Altmann from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Saat membeli mobil, ternyata memilih warna juga mesti dipertimbangkan. Bukan cuma soal memilih warna mobil berdasarkan yang Anda suka, namun yang pasaran suka.

Pasalnya, jika suatu hari Anda hendak menjual mobil tersebut, maka kondisi warna mobil turut menentukan harga.

Menurut The New York Times, warna mobil adalah faktor yang paling berpengaruh  dari waktu ke waktu jika hendak dijual.

Sebuah Mazda MX-5 Miata RF 2017 abu-abu misalnya, diperkirakan bernilai sekitar US$ 1.000 sedikit lebih murah daripada merah, demikian dikutip dari laman Mentalfloss, Selasa (19/10/2021).

Data tersebut berasal dari iSeeCars.com, yang melihat nilai jual kembali mobil selama periode tiga tahun belakangan.

Warna-warna berani seperti kuning, krem, dan oranye cenderung kurang terdepresiasi, antara 20 persen hingga 27 persen, sedangkan biru, perak, putih, dan hitam sekitar 38 persen.

Ungu, coklat, dan emas adalah warna mobil yang paling berkinerja terburuk dalam urusan penjualan, turun sebanyak 46 persen.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kenapa ini bisa terjadi?

Ilustrasi Mobil (Sumber: Pixabay)

Untuk satu warna yang mungkin trendi dan "dalam" satu tahun bisa jadi kurang diminati di tahun berikutnya.

Konsumen mungkin telah memilih warna yang lebih cocok untuk selera pribadi mereka daripada yang mungkin menarik bagi kelompok pembeli potensial yang lebih luas.

Atau, warnanya mungkin memiliki popularitas regional, tetapi jika pindah, warnanya bisa jadi tidak diminati.

Sedan hijau neon yang mencolok di Florida mungkin tidak terlalu menarik di iklim bersalju.

Kombinasi warna dan model juga bisa menjadi faktor. Depresiasi rata-rata pada setiap mobil selama periode tiga tahun adalah 29,8 persen.

Sebuah SUV yang dicat krem ​​dapat kehilangan harga hingga 46 persen nilainya dalam jangka waktu yang sama, sementara truk pick-up yang dicat krem ​​mungkin hanya mendapat 18 persen hit.

Itu karena krem ​​​​adalah warna utilitas yang baik yang mampu menyembunyikan kotoran burung dengan baik.

Warna yang paling umum yaitu biru, perak, putih, dan hitamdianggap rata-rata dalam hal retensi nilai.


Infografis Mobil Kepresidenan RI

Mobil Kepresidenan di Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya