Di Internasional, Sri Mulyani Pamerkan Komitmen RI Atasi Dampak Perubahan Iklim

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pentingnya upaya Indonesia mengurangi emisi karbon untuk mencegah perubahan iklim.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Okt 2021, 16:20 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pentingnya upaya Indonesia, sebagai konsumen energi terbesar di ASEAN, mengurangi emisi karbon untuk mencegah perubahan iklim.

Kepada CNBC International TV, Sri Mulyani membeberkan komitmen Indonesia mengurangi emisi karbon hingga 29 persen secara mandiri dan menjadi 41 persen dengan bantuan internasional di tahun 2030.

"Transisi ini tidak hanya membutuhkan kebijakan, tetapi juga pembiayaan dan akses teknologi," katanya, dalam wawancara daring CNBC's Sustainable Future Forum, Selasa (19/10/2021).

Sri Mulyani mengakui besarnya dana yang dibutuhkan dalam upaya menurunkan emisi karbon di Tanah Air, sehingga berbagai langkah, salah satunya bekerja sama dengan pihak swasta.

"Keuangan publik (public finance) tidak akan cukup mendukung komitmen tersebut, dukungan dari swasta penting juga," ujarnya.

"Untuk mendapatkannya (dana),kami membutuhkan partisipasi dan kita (Indonesia) sudah berdiskusi dengan swasta dan terus melakukan koordinasi," terangnya.

Sri Mulyani mengungkapkan biaya yang dibutuhkan Indonesia untuk mengurangi emisi karbon, seperti yang telah disampaikan dalam perjanjian Paris. 

Salah satunya untuk pengurangan emisi karbon hingga 29 persen membutuhkan dana sebesar USD 365 miliar (Rp 5,1 kuadriliun dengan kurs Rp 14.000) sementara pengurangan emisi 41 persen membutuhkan biaya sebanyak USD 479 miliar (Rp 6,7 kuadriliun).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dampak Mengerikan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Dalam pembukaan Festival Transformasi Kementerian Keuangan, pada Selasa (19/10), Sri Mulyani Indrawati mengatakan tantangan dari perubahan iklim memiliki level konsekuensi yang tak kalah penting dari dampak pandemi COVID-19.

"Tantangan dari sisi climate change ini perubahan yang akan menimbulkan konsekuensi yang dahsyat," kata Sri Mulyani dalam acara tersebut.

Sri Mulyani mengatakan perubahan iklim menjadi tantangan bagi masyarakat terutama generasi muda. Sebab, dampak dari perubahan iklim hampir tidak terbatas atau sama dengan dampak pandemi.

"Tantangan global yang tidak pilih-pilih, tidak ada bordernya atau garis batas, sama dengan pandemi," ujarnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya