Kredit Bank Mulai Tumbuh, Tertinggi KPR Capai 8,67 Persen

Bank Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong peningkatan kredit perbankan.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2021, 17:00 WIB
Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Sepanjang semester I-2016, pertumbuhan KPR mencapai 8,0%, sehingga diperkirakan pertumbuhan kredit hingga semester I-2017 menjadi 11,7%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan kredit nasional sudah menunjukkan perbaikan. Secara nasional, seluruh kelompok kredit mengalami kenaikan, terutama untuk kredit konsumsi dan kredit modal kerja.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan kredit yang lebih tinggi tercatat pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang masuk dalam kredit konsumsi. Kenaikan penyaluran KPR mencapai 8,67 persen hingga September 2021.

"Hal ini sejalan dengan tingginya permintaan kredit kepemilikan rumah," tuturnya dalam video konferensi Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bank Indonesia - Oktober 2021, Selasa (19/10).

Kertumbuhan kredit UMKM juga meningkat yang menandakan sektor riil mulai berjalan kembali. Kredit UMKM naik 2,97 persen (yoy) pada September 2021.

Bank Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong peningkatan kredit perbankan.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada 2021 diprakirakan pada kisaran 4 persen -6 persen dan pertumbuhan DPK pada kisaran 7 persen -9 persen," tutupnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tahun Depan Pengajuan Kredit di BTN Cuma Butuh Sehari

Nasabah menunggu antrean di salah satu kantor cabang Bank BTN di Jakarta, Kamis (7/10/2021). Selain perubahan jam layanan di jaringan kantor, Bank BTN juga menawarkan kemudahan transaksi seperti mobile banking, internet banking, portal btnproperti.co.id, hingga rumahmurahbtn.co.id. (Liputan6.com)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan bisa mempercepat persetujuan (approval) pengajuan kredit debitor menjadi hanya butuh satu hari mulai 2022. Hal ini dapat diwujudkan sejalan dengan implementasi credit scoring menggunakan teknologi informasi.

Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo mengatakan, implementasi teknologi credit scoring telah mempercepat proses pengajuan kredit yang saat ini sudah bisa dilakukan persetujuan dalam waktu 2-3 hari setelah semua dokumen persyaratan pengajuan kredit dilengkapi. Sebelumnya proses pengajuan kredit berlangsung selama 7-8 hari.

"Saat ini proses bisnis sudah 50 persen digital, biro kredit sudah pakai robotik. Sudah tidak perlu ditelepon lagi. Dari sebelumnya 7-8 hari, sekarang 2-3 hari debitor sudah mendapat approval. Tahun depan, kami berharap persetujuan di hari yang sama, debitor akan dapat melakukan approval kredit," ujar Bowo di Jakarta, dikutip Minggu (10/10/2021).

Menurut Bowo, untuk mempercepat proses bisnis termasuk perkreditan, BTN telah melakukan sentralisasi operation dari sebelumnya ditangani kantor cabang. Saat ini, sudah ada enam kredit center di seluruh wilayah Indonesia.

"Sekarang trennya semua proses kredit ada di sentral, harapannya semua proses bisa seragam, dengan dukungan teknologi," papar Bowo.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya