Liputan6.com, Bandung - Sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bandung dilakukan random sampling atau tes acak Covid-19. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat hasil dari pemeriksaan tersebut, sebanyak 11 siswa dan guru positif Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
"Kita sudah lakukan 1.578 tes kepada warga sekolah, siswa, dan guru. Hasil yang sudah keluar 348 orang, ternyata dari 348 yang positif 14 orang," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani, Selasa (19/10/2021).
Menurut Rosye, pihaknya menggelar tes PCR sesuai dengan instruksi Kementerian Kesehatan. Di mana sekolah yang melaksanakan PTM, maka 10 persennya harus dilakukan tes acak.
Rosye mengatakan, ke-14 orang yang positif dari sekolah itu tersebar di beberapa sekolah. Selain itu, dinkes terus melakukan 3T atau testing, tracing dan treatment untuk pelacakan kasus kontak erat, termasuk melakukan surveilans lain seperti di sekolah.
"Tersebar di beberapa sekolah. Kita tindaklanjuti sekolah mana saja yang ada positif, kita lakukan 3T dan tentunya yang masuk kontak erat kita lakukan pemeriksaan," katanya.
Adapun sekolah yang kedapatan siswa dan gurunya positif Covid-19 hasil tes acak tidak ditutup. Rosye mengatakan, ke-14 orang positif itu tersebar dan tidak menumpuk di satu sekolah.
"Karena 14 orang ini tidak menumpuk di satu sekolah, tersebar. Ada yang satu, ada yang beberapa, bahkan ada yang nol," ucapnya.
Dinkes mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan yang sangat ketat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang lebih besar.
"Artinya Covid-19 masih ada. Pemeriksaan ini merupakan antisipasi bagaimana kondisi yang ada kalau ada yang positif," cetusnya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.