Bukalapak Optimistis Melanjutkan Momentum Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

Bukalapak mencatat pendapatan semester I 2021 tumbuh 35 persen menjadi Rp 864 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Okt 2021, 18:21 WIB
Paparan publik PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada Selasa, 19 September 2021 (Foto: Dok Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) optimistis untuk dapat melanjutkan momentum pertumbuhan kelanjutan ke depan. Hal ini seiring kinerja Bukalapak terus membaik pada semester I 2021.

PT Bukalapak.com Tbk mencatat total processing value (TPV) selama kuartal II 2021 tumbuh sebesar 56 persen dan semester I 2021 tumbuh 54 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya masing-masing menjadi Rp 29,4 triliun pada kuartal II 2021 dan Rp 56,7 triliun pada semester I 2021.

Sebanyak 73 persen TPV Perseroan selama semester I 2021 berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di daerah dengan penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung- warung dan usaha kecil ritel terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Pendapatan Bukalapak pada kuartal II 2021 tumbuh sebesar 37 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 440 miliar, dan pendapatan semester I 2021 tumbuh 35 persen menjadi Rp 864 miliar.

Dibandingkan periode sama tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal II 2021 tumbuh sebesar 292 persen menjadi Rp 145 miliar, sementara pendapatan pada semester I 2021 untuk Mitra Bukalapak naik sebesar 350 persen menjadi Rp 290 miliar.

Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan meningkat dari 12 persen pada kuartal II 2020 menjadi 33 persen pada kuartal II 2021.

Pada akhir kuartal kedua 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 8,7 juta dan jumlah merchant yang terdaftar di marketplace Bukalapak mencapai lebih dari 6,6 juta.

"Kinerja Bukalapak terus membaik di semester pertama 2021 serta kesuksesan Initial Public Offering (IPO) pada kuartal ke-tiga tahun ini telah memperkuat posisi kami untuk terus menjaga pertumbuhan bisnis. Bukalapak optimis untuk dapat melanjutkan momentum tersebut di masa-masa yang akan datang guna memastikan perusahaan memiliki pertumbuhan berkelanjutan," ujar Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk, Rachmat Kaimuddin dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (19/10/2021).

Ia menambahkan, tujuan perseroan adalah untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkualitas berdasarkan solusi-solusi bisnis yang tepat.

"Kami meyakini Bukalapak berada di sektor bisnis yang tepat, dan kami mempunyai platform yang baik, serta infrastruktur dan sumber daya untuk terus menghasilkan kinerja perusahaan yang baik di masa depan,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Keuangan

Ilustrasi logo Bukalapak. (Ist.)

Bukalapak juga terus berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya.

Kerugian EBITDA pada kuartal II 2021 sebesar Rp 407 miliar mencerminkan adanya perbaikan sebesar 31 persen dibandingkan pada 2Q20, sementara kerugian EBITDA pada semester I 2021 membaik sebesar 27 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Rasio kerugian EBITDA terhadap TPV membaik dari 3,1 persen pada kuartal II 2020 menjadi 1,4 persen pada kuartal II 2021, sementara rasio kerugian EBITDA pada 1H21 terhadap TPV juga membaik menjadi 1,2 persen dibandingkan dengan 2,6 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 24,9 persen menjadi Rp 776 miliar pada semester I 2021 dari Rp 1,03 triliun pada semester I 2020. Pada semester I 2021, Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 25,7 persen menjadi Rp 763 miliar dari Rp 1,03 triliun pada semester I 2020.

Selain itu, Rachmat menyampaikan perkembangan terbaru perseroan. Salah satunya akuisisi Itemku, salah satu gaming marketplace terkemuka di Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat. Langkah ini untuk memenuhi kebutuhan pasar digital gaming Indonesia dan memperluas akses ke digital gaming bagi seluruh masyarakat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya