Liputan6.com, Denpasar - Penyakit Dekompresi atau Decompression Illnes adalah penyakit atau kelainan yang disebabkan lepas dan mengembangnya gelembung gas (nitrogen) dari fase larut dalam darah atau jaringan akibat penurunan tekanan di sekitarnya. Ini seringkali terjadi pada saat penyelam naik ke permukaan laut dengan cepat.
“Seringkali kepanikan menjadi alasan penyelam jadi terburu-buru naik ke permukaan,” ujar Dokter Hiperbarik dan Penyelaman, Hyperbaric and Diving Medicine Center (HDMC), RS Kasih Ibu Saba, Bali, dr Anita Devi MSi kepada Health Liputan6.com pada Kamis, 14 Oktober 2021.
Advertisement
Gejala Penyakit Dekompresi (biasanya timbul setelah menyelam)
1. Nyeri Sendi
2. Pusing
3. Gangguan Keseimbangan
4. Nyeri Kepala
5. Lemas
6. Gatal-gatal
7. Mual dan Muntah
8. Kesemutan
9. Kelumpuhan
10. Tidak Sadar
11. Kelelahan Berlebihan
12. Telinga Berdengung
13. Gangguan Pendengaran
14. Penglihatan Kabur
Pertolongan Pertama dan Kiat Menghindari Penyakit Dekompresi
Pertolongan Pertama Pada Penderita Penyakit Dekompresi
1. Berikan oksigen
2. Rehidrasi
Dengan memberikan minum untuk pasien yang sadar dan tidak muntah-muntah
3. Rujuk ke pusat Hyperbarik terdekat. sebaiknya dengan ambulans atau boat. Tidak diperkenankan membawa dengan pesawat udara dengan ketingian terbang lebih dari 300 meter.
Kiat Menghindari Penyakit Dekompresi
Pastikan kondisi fit. Jika sedang kurang enak badan, kelelahan, kurang cairan, jangan memaksakan diri untuk menyelam.
“Penting bagi para penyelam untuk memperhatikan kondisi kesehatannya sebelum menyelam, cukup cairan dan mengikuti aturan. Hindari penyelaman dalam yang berulang-ulang dalam sehari,” kata Dokter Devi.
Advertisement
Diving di Usia >40 tahun
Semakin bertambahnya umur, kondisi kesehatan seseorang akan mengalami perubahan. Termasuk di antaranya ada kemungkinan penurunan fungsi jantung, paru-paru, kelebihan berat badan.
Nitrogen mudah larut dalam lemak, sehingga seseorang dengan kelebihan lemak lebih rentan terkena dekompresi.
Penurunan fisik secara alami, masalah kesehatan lainnya seperti pengerasan arteri dan penyakit paru-paru yang dapat menyebabkan risiko tinggi bagi penyelam.
“Tidak seperti generasi sebelumnya, usia 40 hari ini lebih suka merayakan senioritas baru mereka di kapal karam di 100 kaki daripada di pantai,” ujar dokter Erick Supondha, MKK., AIFO-K., Hyperbaric & Diving Medicine Expert pada zoom webinarnya bersama Kasih Ibu Hospital pekan lalu.
Dokter Erick menjabarkan penyakit yang sering terjadi di usia > 40 tahun
1. Penyakit Jantung, Kolesterol tiggi, hipertensi, pengerasan pembuluh darah.
2. Penyakit Paru-paru
“Banyak para senior saat ini adalah mantan perokok,” katanya.
“Jika Anda salah satunya, lakukan tes paru-paru. Cepat, murah,” Erick melanjutkan.
3. Osteoporosis
Seiring bertambahnya usia, tulang secara alami menipis. Ketika mereka menjadi sangat kurus, itu pertanda terjadinya osteoporosis.
4. Diabetes
Menyelam dengan diabetes masih kontroversi.
Beberapa ahli mengatakan ya, yang lain tidak.“Namun jika Anda pernah mengalami reaksi hipoglikemik, saya akan menyarankan untuk tidak menyelam,” ujar Erick.
5. Radang Sendi
Jika persendian kita begitu kaku dan nyeri, sehingga tidak dapat dengan mudah membuka masker atau memasang kembali FIN.
Tips Diving Aman
1. Sehat fisik dan mental
2. Tidak menyelam saat kondisi tidak fit
3. Pastikan alat-alat selam berfungsi dengan baik
4. Menghindari diving terlalu dalam
5. Hindari aktivitas berat sebelum dan sesudah diving
6. Pastikan menyelam bersama rekan (dive buddy)
“Bagi mereka yang sudah berusia 40 tahun, harus mempunya physical fitness yang baik. Tidak hanya menggantungkan segalanya dari alat yang dipakai, harus merasa nyaman di air, menggunakan peralatan scuba diving yang laik,” ujar Erick menambahkan.
Terapi Oksigen Hiperbarik /Hyperbaric Oxygen Therapy
Terapi Oksigen Hiperbarik adalah Pengobatan yang menggabungkan menghirup oksigenn 100 persen dengan memberikan tekanan lebih dari 1 atmosfer absolut di dalam Hyperbaric Chamber (RUBT).
Ruangan hiperbarik dirancang secara khusus sehingga tekanan dapat ditingkatkan secara aman dan nyaman. Terapi Oksigen Hiperbarik merupakan terapi utama untuk pengobatan penyakit dekompresi akibat penyelaman.
Advertisement
Prosedur Terapi Oksigen Hiperbarik (HBOT)
1. Pasien masuk chamber
2. Tekanan udara ditingkatkan perlahan
3. Hirup O2 100% melalui masker
Manfaat Terapi Oksigen Hiperbarik (HBOT)
Dokter Devi menjabarkan beberapa manfaat HBOT bagi penyelam dan non penyelam
1. Pada PenyelamMisalnya penyakit dekompresi, keracunan gas CO dan tes toleransi oksigen bagi penyelam
2. Luka Diabetes Melitus, luka bakar, tuli mendadak, pemulihan pascapandemi COVID-19, pasca stroke, osteomyelitis (infeksi peradangan pada tulang)
3. Kebugaran
Meningkatkan Asupan oksigen di jaringan, pembentukan jaringan kolagen, pembentukan pembuluh darah baru, pembentukan jaringan baru.