Elektabilitas Ganjar Sejajar dengan Prabowo di Survei Litbang Kompas

Ganjar Pranowo mengalami kenaikan hingga sejajar dengan Prabowo Subianto.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2021, 09:42 WIB
Ganjar diundang menghadiri Seleksi Tilawatil Quran Nasional XXVI di Kota Sofifi, Maluku Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 kini sejajar. Padahal di survei-survei sebelumnya Prabowo selalu lebih unggul.

Kesejajaran elektabilitas kedua tokoh ini muncul dalam survei Litbang Kompas yang dirilis Oktober 2021. Di survei Litbang Kompas, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah seimbang dalam hal elektabilitas yakni di angka 13,9 persen.

Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, menjelaskan, dari tiga nama calon presiden yang mempunyai elektabilitas teratas, hanya Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan. Kenaikan ini membuat posisi Ganjar sejajar dengan Prabowo.

"Jika dibandingkan survei April, elektabilitas Ganjar mengalami lonjakan 6 persen, sedangkan Prabowo 2,5 persen. Sementara Anies cenderung stagnan," kata Yohan dalam keterangannya, Senin (18/10/2021).

Kandidat calon presiden di bawah Prabowo dan Ganjar adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Elektabilitas AHY

Litbang Kompas juga merilis elektabilitas Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang mendapat angka 1,9 persen hingga Ketua DPR RI Puan Maharani dengan elektabilitas di bawah 1 persen.

Survei digelar pada 26 September-9 Oktober 2021. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Tingkat kepercayaan survei ini 95% dengan margin of error plus-minus 2,8%.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya