Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utaradilaporkan berhasil melakukan uji tembak rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) jenis baru pada Selasa (19/10), demikian laporan dari media Kantor Berita Pusat Korea.
Dikutip dari laman Xinhua, Rabu (20/10/2021) laporan itu mengatakan, peluncuran uji coba dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara (DPRK) pada Selasa pagi.
Advertisement
"SLBM baru akan sangat berkontribusi pada kemajuan teknologi pertahanan negara kita dan kemampuan operasional bawah laut Angkatan Laut," kata laporan itu.
Militer Korea Selatan mengatakan, Pyongyang menembakkan rudal jarak pendek yang diyakini sebagai SLBM dari sekitar Sinpo, di mana galangan kapal selam utamanya berada.
Korsel juga menambahkan bahwa rudal itu terbang sekitar 590 kilometer di ketinggian sekitar 60 kilometer, menurut sebuah laporan kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Ini adalah uji coba rudal besar kedelapan yang dilakukan oleh Korea Utara sepanjang tahun ini, Yonhap melaporkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Korea Utara Dikhawatirkan Bakal Terus Jadi Ancaman di Kawasan Indo-Pasifik
Korea Utara masih menjadi ancaman kuat bagi kawasan Indo-Pasifik. Pernyataan ini dikemukakan seorang pejabat senior Pentagon pada Kamis 18 Juni setelah Pyongyang meledakkan kantor penghubungnya dengan Korea Selatan.
"Seperti yang telah kita ingatkan dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara terus menghadirkan ancaman luar biasa terhadap kawasan ini dan menuntut kewaspadaan kita yang berkelanjutan," kata David Helvey, penjabat asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan Indo-Pasifik. Demikian seperti mengutip Channel News Asia.
"Sulit untuk mengatakan apa yang akan terjadi selama beberapa hari dan minggu ke depan. Tapi saya pikir penting untuk mengatakan bahwa kita tetap waspada terhadap segala jenis ancaman dan provokasi," kata Helvey.
Ledakan yang terjadi pada hari Selasa lalu dari kantor penghubung di Kawasan Industri Kaesong - tepat di seberang perbatasan di wilayah Utara - terjadi setelah Pyongyang dengan keras mengutuk Seoul karena selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh pembelot ke Korut dan meningkatkan ketegangan di Semenanjung.
Penghancuran kantor tersebut menjadi sebuah ancaman dari Kim Yo Jong, saudara kuat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Dia telah mengancam untuk mengurangi kantor tersebut menjadi reruntuhan yang dia sebut tidak berguna.
Advertisement