KLHK Beri Penghargaan Proklim 2021 ke Pemprov Jateng

Selain menyabet penghargaan, lima daerah di Jawa Tengah juga diganjar sebagai penerima trofi kategori Proklim Utama.

oleh stella maris diperbarui 20 Okt 2021, 11:28 WIB
Selain menyabet penghargaan, lima daerah di Jawa Tengah juga diganjar sebagai penerima trofi kategori Proklim Utama.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengupayakan meningkatkan kesadaran warga tentang isu perubahan iklim, berbuah manis. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mengganjar ikhtiar provinsi yang dipimpin Ganjar-Yasin ini, dengan piagam apresiasi pembina Kampung Proklim 2021, Selasa (19/10).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jateng Widi Hartanto mengatakan, piagam itu menjadi yang keempat diterima Pemprov Jateng sejak 2017. Selain pemprov, dua desa di Jateng, yakni Sruni (Kabupaten Boyolali) dan Sambak (Kabupaten Magelang), memperoleh penghargaan tertinggi.

Ditambahkan, hingga saat ini, di Jawa Tengah sudah ada 525 titik yang didapuk sebagai kampung Proklim.

“Dari Jawa Tengah hadir pula dua desa yang menerima thropy Proklim Lestari, yakni Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali dan Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Dua desa itu memperoleh penghargaan tertinggi,” ujar Widi, dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (19/10).

Menurutnya, dua desa tersebut berhasil mengurangi emisi gas rumah tangga dan memerangi perubahan iklim. Seperti Desa Sruni yang berhasil membuat biogas dari limbah kotoran sapi. Selain itu, warga desa tersebut juga memerangi kekeringan dengan memanen air hujan. Sementara itu, di Desa Sambak, warganya kompak membuat biogas dari limbah industri tahu rumahan.

“Desa Sruni selama lima tahun ini sudah tidak bergantung pada droping air bersih. Begitu pula Desa Sambak yang sukses menangani limbah tahu jadi energi terbarukan,” ujarnya.

 

Selain menyabet penghargaan, lima daerah di Jawa Tengah juga diganjar sebagai penerima trofi kategori Proklim Utama.

Untuk mendukung perang melawan perubahan iklim, Pemprov Jateng memberikan dukungan sosialisasi dan bantuan berupa instalasi pengolahan limbah. Adapula ikhtiar memberikan bantuan bibit pohon.

Selain menyabet penghargaan di atas, lima daerah di Jawa Tengah juga diganjar sebagai penerima trofi kategori Proklim Utama. Mereka adalah Dusun Lempong Pucung (Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap), RW 03 Kelurahan Pedalangan (Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang).

Adapula RW 02 Kelurahan Laweyan (Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta), Desa Sawangan (Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang), dan Dusun Muntang (Kecamatan Kemangkun, Purbalingga).

Di samping itu, Pemkab Magelang dan Pati didapuk sebagai pembina kampung Proklim tingkat kabupaten. Lain daripada itu, 16 wilayah menerima sertifikat Proklim kategori utama.

Ditambahkan Widi, upaya perang terhadap perubahan iklim juga dilakukan pada wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Hal itu untuk menanggulangi dampak penurunan air tanah, baik di Pekalongan, Semarang, maupun Demak.

“Program yang dikembangkan seperti pembangunan MCK adaptif, restorasi mangrove dan rumah adaptif yang ramah lingkungan. Ini dilakukan untuk menghindari paparan rob atau land subsidence,” ujar Widi.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya