Liputan6.com, Jakarta - GoTo Group baru saja menandatangani perjanjian dengan anak usaha Abu Dhabi Investement Authority (ADIA). Dalam perjanjian ini, ADIA akan memimpin penggalangan dana pra-IPO GoTo dengan investasi sebesar USD 400 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun.
Transaksi ini menjadi investasi pertama yang dilakukan Departemen Private Equities ADIA dalam perusahaan teknologi Asia Tenggara, termasuk menjadi investasi terbesar yang dilakukan di Indonesia.
ADIA akan menjadi investor baru dalam daftar investor global GoTo Group saat ini, yakni Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga, Google, KKR, PaPay, Sequoia Capital India, Softbank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, dan Warburg Pincus.
"Kami bangga menyambut ADIA sebagai investor terbaru di perusahaan dan yang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO kami, selagi kami menyiapkan bisnis untuk pertumbuhan eksponensial di tahun-tahun mendatang," tutur CEO GoTo Group, Andre Soelistyo dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (20/10/2021).
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, Andre menuturkan dengan skala dukungan sebesar ini menegaskan keyakinan GoTo bahwa Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi tujua besar selanjutnya untuk investasi teknologi.
"Kami selalu meyakini bahwa kesuksesan datang selama kami tetap berkomitmen dalam menjalankan misi memberdayakan kemajuan, dengan fokus meningkatkan taraf hidup dan membantu untuk membangun mata pencaharian di negara-negara tempat kami beroperasi," ujar Andre.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA, Hamad Shahwan Al Dhaheri menuturkan, investasi ADIA di GoTo sejalan dengan berbagai tema investasi utama perusahaan. Terlebih, menurutnya, ADIA melihat potensi kuat di wilayah Asia Tenggara, terutama di Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gojek dan Tokopedia Resmi Bentuk Grup GoTo
Untuk diketahui, Gojek dan Tokopedia akhirnya resmi mengumumkan pembentukan Grup GoTo. Pembentukan Grup GoTo ini disebut sebagai kolaborasi usaha terbesar di Indonesia, sekaligus kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia hingga sekarang.
GoTo sendiri disebut menyatukan kekuatan Gojek dan Tokopedia. Jadi, GoTo mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi, hingga keuangan.
Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group, sedangkan Patrick Cao dari Tokopedia akan menjadi Presiden GoTo.
Sementara itu, Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek. Begitu pula dengan William Tanuwijaya yang kini merupakan CEO Tokopedia.
Selain tanggung jawab di tingkat grup, Andre juga akan memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang diberi nama GoTo Financial. Adapun GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
"Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial," tutur CEO GoTo, Andre Soelistyo, dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (17/5/2021).
Advertisement
Kontribusi GoTo ke PDB Indonesia
Menyambung Andre, Presiden GoTo, Patrik Cao menuturkan, model bisnis Grup GoTo akan semakin beragam, stabil, dan berkelanjutan. Sebab, akan mengommbinasikan transaksi platform Gojek dan Tokopedia.
"Ke depannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2% kepada total PDB Indonesia dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi," tutur Patrick.
Grup GoTo memiliki daftar investor blue chip, seperti Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
(Dam/Isk)
Infografis 4 Unicorn di Indonesia
Advertisement