Liputan6.com, Kebumen - Hari Santri Nasional akan tiba pada 22 Oktober 2021. Pada momentum ini, Kabupaten Kebumen mengajak para santri turut mencegah penyebaran Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan, antara lain memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, membatasi mobilitas, dan mencegah kerumunan.
"Jadi momen Hari Santri Nasional tahun ini harus menjadi pemicu semangat bagi para santri untuk terus menciptakan lingkungan pondok pesantren yang bersih, sehat, dan kuat. Dengan begitu santri ikut serta dalam penanganan Covid-19 di Kebumen," ujar Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai dukungan penerapan protokol kesehatan di pondok pesantren (Ponpes), Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen menyerahkan bantuan alat perlengkapan protokol kesehatan untuk 94 ponpes.
Bantuan secara simbolis diserahkan langsung oleh Bupati Kebumen Arif Sugiyanto kepada Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kebumen (PCNU), Gus Fachrudin Achmad Nawawi di Pendopo Bupati, Senin (19/10/2021).
Bantuan jelang hari santri nasional yang diberikan antara lain 1.600 box masker, 14.976 buah sabun batang, sabun cair 500 ml sebanyak 1.032 bungkus, dan hand sanitizer 10 ml sebanyak 2.700 botol.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tak Ada Klaster Pesantren di Kebumen
"Bantuan ini kami berikan untuk para santri yang tersebar di berbagai pondok pesantren di Kebumen, agar santri kita tetap sehat, bersih, dan taat menjalankan prokes," kata Arif.
Bupati mengatakan saat ini sudah tidak ada lagi klaster Covid-19 dari ponpes di Kebumen. Ia menyimpulkan semua ponpes di Kebumen berserta santrinya aman dari terpapar virus korona.
"Prestasi dan catatan baik ini harus terus kita jaga, agar tidak ada lagi klaster Covid-19 dari Ponpes," ucap Bupati.
Selain bantuan itu, Kebumen juga terus mengencarkan vaksinasi untuk para santri. Sebab pada PPKM level 3, pembelajaran tatap muka telah berjalan dengan kapasitas 50 persen.
"Sehingga vaksin untuk pelajar dan para santri juga sudah kaki berikan. Ini akan terus berjalan ke wilayah lain," tuturnya.
Advertisement