Liputan6.com, Bekasi - Perkembangan teknologi yang semakin pesat, sejatinya perlu disikapi secara bijak karena akan berdampak pada kehidupan sehari-hari. Khususnya penggunaan sosial media yang cenderung diproduksi oleh kalangan milenial, baik untuk komunikasi atau hanya sekedar eksis di dunia maya.
Dalam memanfaatkan teknologi, para pengguna tentunya perlu didukung dengan kemampuan literasi digital yang baik. Dengan adanya keterampilan literasi digital yang dimiliki, para generasi milenial akan memiliki peluang untuk masa depannya kelak.
Advertisement
Sayangnya, tak semua generasi milenial melek teknologi, yang dikhawatirkan akan berdampak pada kemajuan bangsa ke depannya. Terlebih di era revolusi industri 4.0 yang mengharuskan kaum muda memiliki kecakapan literasi digital untuk bisa bersaing secara global.
Hal ini yang kemudian mendorong Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2021-2023, meluncurkan program Duta Siber, sebagai strategi percepatan pembangunan SDM digital untuk Indonesia maju.
"Kami selalu berkomitmen dalam peningkatan kualitas literasi di Indonesia khususnya bagi generasi muda. Terlebih lagi kita telah berada di era baru, yakni era digital. Generasi muda harus siap dengan hal tersebut," kata Ketua PB HMI Bidang Informasi dan Komunikasi, Firman Kurniawan Said, Rabu (20/10/2021).
Pria yang biasa disapa Yawan itu berujar, dibutuhkan perjuangan untuk membangun generasi muda yang sadar digital, sehingga akan terbentuk perilaku positif di ruang siber.
Karena itu, melalui program yang diinisiasi secara bersama ini, pihaknya berharap dapat mewujudkan niatan tersebut.
"Kami akan menggelorakan konten-konten positif di ruang siber demi terciptanya masyarakat sadar digital di Indonesia," tandasnya.