Liputan6.com, Jakarta Berbagai upaya transformasi menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia terus dilakukan Pertamina, setelah selesai tahapan Legal Establishment Subholding Upstream.
Langkah terobosan yang dilaksanakan dengan program OPTIMUS, yaitu sebuah strategi optimisasi biaya melalui efisiensi operasi, implementasi teknologi tepat guna, integrasi procurement dan penggunaan fasilitas bersama.
Advertisement
Hingga Agustus 2021, perusahaan telah berhasil melaksanakan 136 program optimisasi yang diimplementasikan di seluruh grup Subholding Upstream Pertamina dan diharapkan dapat memenuhi target sebanyak 190 program di akhir 2021.
"Kami bersyukur hingga Agustus 2021, kami dapat melakukan optimasi biaya sebesar 358 juta USD atau sudah melebihi 115 persen dari target optimasi biaya tahun 2021 sebesar 310 Juta USD” ujar Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina Hulu Energi, John H Simamora dalam keterangannya, Kamis (21/10/2021).
Kemudian, program selanjutnya bernama MAXTER (Optimisasi Material Ex Lapangan Terminasi). Dengan program tersebut akan mengerjakan pengoptimalan material pemboran dari lapangan ex-terminasi untuk keperluan operasi di lapangan lainnya.
Selain itu, program optimasi biaya yang diterapkan di lapangan yakni Low Operations Cost of Mahakam to Achieve Effectiveness and Efficiencies (Locomotive-8)⎼bagian dari proyek Optimus.
Beberapa contoh inisiatif utama yang telah berhasil dilaksanakan melalui proyek Locomotive-8 ini adalah optimasi kegiatan well intervention dan optimasi pemanfaatan material ex-terminasi.
"Program Optimasi Well Intervention Locomotive-8 telah mampu menjaga level produksi minyak dan gas blok Mahakam sesuai target perusahaan dengan pencapaian biaya operasi yang lebih rendah sehingga mampu menghasilkan optimisasi biaya hingga USD 5,2 Juta USD", tambah John.
Terobosan Baru
OPTIMUS telah berlangsung sejak Januari 2021 yang bertujuan untuk menjaga keberlanjutan operasi, kemampuan berinvestasi dan menciptakan laba di perusahaan.
"Dengan kondisi organisasi yang baru ini, Subholding Upstream terus melakukan langkah - langkah terobosan agar keberlangsungan bisnis dapat terus berjalan dan bertumbuh menjawab tantangan perubahan zaman", ujar John.
Lebih lanjutnya, John menjelaskan hal ini merupakan wujud capaian yang positif dari implementasi Holding - Subholding,. Transformasi dilakukan agar menjadi organisasi lebih fleksibel, matang, dan efisien.
"Tentunya kami membutuhkan dukungan dari seluruh pihak agar transformasi Pertamina berjalan lancar dan kami mampu untuk berkontribusi positif pada target nasional 1 Juta BOPD dan 12 MMSCFD pada 2030", tutup John.
Reporter: Caroline Saskia
Advertisement