Tsunami COVID-19 di Rusia, Kasus Tembus 33 Ribu Sehari

Tsunami COVID-19 di Rusia membuat Vladimir Putin mengambil langkah drastis.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Okt 2021, 18:44 WIB
Pekerja medis membawa pasien yang diduga terinfeksi COVID-19 dengan tandu di sebuah rumah sakit di Kommunarka, Moskow, Senin (11/10/2021). Tim gugus tugas virus Corona Rusia pada hari Senin melaporkan 29.409 kasus baru yang telah terkonfirmasi dalam satu hari. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Liputan6.com, Moskow - Pemerintah Rusia sedang menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Selama 28 hari terakhir, ada 728 ribu kasus baru di Rusia

Euronews menyebut rekor lonjakan kasus COVID-19 di Rusia kini sudah menjadi tsunami COVID-19

Grafik harian kasus COVID-19 hingga 19 Oktober 2021. Dok: Our World in Data

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Kamis (21/10/2021), total kasus Virus Corona COVID-19 di Rusia sudah hampir 8 juta. Sebanyak 222 ribu orang meninggal dunia.

Kasus COVID-19 mingguan di Rusia juga meroket tinggi. Per 17 Oktober, kasus mingguan tembus 211 ribu kasus. Itu adalah rekor tertinggi sejak pandemi COVID-19

Angka lain yang tembus rekor adalah jumlah pasien meninggal akibat COVID-19. Totalnya ada 6.766 pasien di Rusia yang meninggal dalam sepekan per 17 Oktober kemarin. 

Rusia kini sudah tembus 33 ribu kasus per hari. Angka itu terjadi sejak pekan kedua Oktober. Angka kasus harian sudah konsisten naik sejak akhir September.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Putin Liburkan Pekerja

Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang area perbelanjaan Oxford Street di pusat kota London, Rabu (20/10/2021). Eropa menjadi satu-satunya wilayah di dunia dengan kenaikan kasus COVID-19 di mana Inggris, Rusia dan Turki menyumbang kasus terbanyak di Eropa. (AP Photo/Matt Dunham)

Presiden Vladimir Putin lantas mengeluarkan dekret untuk libur kerja massal selama sepekan. 

Total kasus akibat tsunami COVID-19 ini bisa melewati 30 ribu kasus sehari.

Media pemerintah Rusia melaporkan tanggal yang pemerintahan Vladimir Putin untuk hari non-kerja adalah 30 Oktober hingga 7 November 2021. Para pekerja tetap mendapat upah selama liburan.

"Saya memerintahkan hari tanpa bekerja sambil menjaga upah pekerja dari 30 Oktober hingga 7 November 2021 untuk mencegah penyebaran lebih jauh dari infeksi virus corona baru," tulis dekrit tersebut seperti dikutip Tass, Kamis (21/10/2021).

Kepala daerah juga mendapat wewenang untuk menerapkan hari libur itu sebelum 30 Oktober atau memperpanjang setelah 7 November dengan mempertimbangkan situasi kesehatan.

 


Infografis COVID-19:

Infografis Benarkah Covid-19 Bisa Menyebar Melalui Makanan? (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya