Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang memilih jenis diet keto sebagai pilihan mereka untuk menurunkan berat badan. Namun, untuk perempuan diet keto dapat menimbulkan masalah.
Dirangkum Fimela, Kamis (21/10/21), Ginekolog di Northwestern Memorial Hospital, Angela Chaudhari, M.D mengatakan diet keto dapat memengaruhi masa menstruasi perempuan karena penurunan berat badan yang cepat. Maka itu, diet keto dapat membuat siklus menstruasi tidak beraturan.
Baca Juga
Advertisement
Siklus menstruasi tidak beraturan akibat diet keto karena, penurunan berat badan yang cepat dapat mengubah keseimbangan estrogen-progesteron dan mempengaruhi ovulasi. Bahkan, menurut Chaudhari diet keto dapat membuat menstruasi benar-benar berhenti.
Jika wanita menurunkan berat badan dengan cepat atau menjadi sangat kurus dapat menyebabkan amenore, yang berarti dia tidak mengalami menstruasi. Hal ini terjadi karena anovulasi atau kurangnya ovulasi.
Tak hanya diet keto saja yang dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur. Bahkan, diet rendah kalori, olahraga yang berlebihan bisa menjadi penyebabnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diet Keto Memiliki Manfaat Lain
Disamping dampak buruk diet keto bagi wanita, ternyata juga memiliki manfaat untuk wanita dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik.
Ula Abed Alwahab, MD, seorang ahli endokrin di Klinik Cleveland mengatakan, pasien dengan PCOS yang biasanya memiliki masalah dengan kesuburan, bisa terbantu dengan diet ini. Dengan PCOS, kelebihan insulin dalam tubuh wanita juga meningkatkan kadar androgen dan testosteronnya, yang kemudian membatasi produksi estrogen dan kemampuan tubuh untuk berovulasi.
Diet keto dapat membantu mengurangi peradangan dan resistensi insulin. Menurunkan berat badan pada diet keto juga dapat membantu gejala PCOS.
Penulis : Alicia Salsabila
Advertisement