Apa Itu Deja Vu? Ini Arti dan Penyebabnya

Pernahkah merasakan sensasi ketika melakukan sesuatu yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami sebelumnya? Orang menyebutnya Deja Vu, ini penjelasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2021, 18:35 WIB
Ilustrasi Deja Vu (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda merasakan sensasi ketika melakukan sesuatu yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami sebelumnya? Seperti Anda akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya? Perasaan itu sering digambarkan sebagai Deja Vu.

Lantas apa itu Deja Vu?

Dilansir WebMD, Kamis (21/10/2021), Deja Vu adalah pepatah yang berasal dari bahasa Prancis, yang berarti "sudah terlihat." Beberapa orang berpikir bahwa Deja Vu adalah tanda dari fenomena psikis yang potensial.

Sekitar 60 persen hingga 70 persen orang dengan kesehatan yang baik mengalami beberapa bentuk Deja Vu. Pemandangan atau suara yang familiar dapat memicu perasaan tersebut.

Sebagian besar perasaan Deja Vu menghilang dengan cepat, ini dapat membuat Anda sulit mengingat detail spesifik tentang pengalaman itu. Deja vu paling sering terjadi pada orang yang berusia antara 15 hingga 25 tahun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penyebab Deja Vu

Ilustrasi otak (dok.Unsplash/Fakurian Design)

Di dalam otak manusia, terdapat bagian otak yang disebut dengan lobus temporal, ini dapat membantu kita mengenali pengalaman yang pernah kita alami sebelumnya. Sementara itu, sains belum membuktikan bahwa pengalaman Deja Vu sehari-hari adalah hasil dari ingatan yang tersimpan di area temporal, namun beberapa peneliti percaya ada hubungan antara keduanya.

Beberapa orang sering merasa bahwa Deja Vu dapat membantu mereka memprediksi kejadian di masa depan. Namun, terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa individu tidak dapat menebak atau memprediksi jawaban dari hasil tes penelitian mereka.

Bagi orang orang yang mengalami Deja Vu tidak perlu khawatir, karena pengalaman ini tidak menimbulkan efek kesehatan yang merugikan. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, Deja Vu bisa menjadi tanda gangguan neurologis.

Individu dengan epilepsi sering mengalami kejang fokal yang terjadi di satu area otak, terkadang di lobus temporal yakni tempat menyimpan ingatan, yang biasa disebut kejang lobus temporal.

Kejang lobus temporal ini dapat menghasilkan perasaan Deja Vu jika mengalami tanda-tanda seperti, muncul perasaan secara tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan, terdapat kedutan di otot dan memiliki sensasi yang melibatkan penglihatan, rasa, penciuman, pendengaran, dan sentuhan.

Penulis: Vania Dinda Marella


Infografis Seluk-beluk Tes Medis Corona

Infografis Seluk-beluk Tes Medis Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya