Realisasi Dana PEN Sektor Kesehatan Capai Rp 115 Triliun, Termasuk Insentif Nakes

Realisasi penggunaan anggaran untuk sektor kesehatan mencapai Rp 115,84 triliun dari anggaran Rp 214 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2021, 11:30 WIB
Pasien yang terpapar Covid-19 melihat ponsel saat di dalam tenda darurat yang didirikan di RSUP dr Sintanala, Kota Tangerang, Rabu (30/6/2021). Tenda Darurat di RSUP dr. Sintanala langsung penuh hingga pasien yang terus berdatangan harus mengantri sampai keluar tenda. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi penggunaan anggaran PEN untuk sektor kesehatan mencapai Rp 115,84 triliun dari anggaran Rp 214 triliun. Angka ini lebih tinggi dari realiasi penggunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun lalu sekitar Rp 62,6 triliun.

"Sebelumnya dana untuk sektor kesehatan Rp 62,2 triliun, tahun ini lebih dari Rp 214 triliun dan sampai hari ini realisasinya Rp 115,84 triliun," kata Sri Mulyani dalam Seminar Sinergi Pengawasan Program PC-PEN, Jakarta, Kamis (21/10).

Dari dana tersebut sejak tahun lalu digunakan untuk pembayaran insentif bagi para tenaga kesehatan. Sejauh ini pembayaran tersebut dari pemerintah pusat berjalan relatif lancar namun kondisi sebaliknya belum otomatis terjadi bagi tenaga kesehatan di daerah.

"Selama ini jadi pusat perhatian pada pelaksansaan pembayaran insentif tenaga kesehatan, kalau yang di pusat ini relatif lancar, tapi kalau di daerah ini baru terorganisir," kata dia.

Selain insentif tenaga kesehatan, Pemerintah juga menaruh perhatian pada pemberian santunan kepada korban meninggal dan melengkapi berbagai fasilitas kesehatan.

Kemudian membagikan obat-obatan untuk pasien isolasi mandiri dan membayar klaim rumah sakit yang telah merawat pasien Covid-19.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bangun RS Darurat

Alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 terlihat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ketika varian delta menyebar di Indonesia, pemerintah pun segera membangun rumah sakit darurat untuk para pasien Covid-19. Memanfaatkan asrama haji sebagai fasilitas isolasi mandiri atau islasi terpusat.

Dalam aktu yang bersamaan, Pemerintah menggencarkan vaksinasi untuk masyarakat untuk melakukan proteksi dari Covid-19. Sebab pemerintah ingin di akhir tahun 70 persen penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksin Covid-19.

"Semua instansi sekarang ikut tingkatkan vaksinasi yang harusnya lebih 2 juta per hari agar kita bisa capai 70 persen populasi kita dapat vaksinasi," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya